Muhammadiyah Harus Terus Mendukung Mujahid Politik

Oleh :
Winda Dwi Astuti
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Dr. Ma’mun Murod, M.Si., Silaturahim Idul Fitri dan Halal Bi Halal yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tegal, pada Minggu (15/05).

Tahun politik akan segera tiba, kurang dari 2 (dua) tahun lagi perhelatan kontestasi politik akan menjadi baris waktu yang cukup menguras energi bahkan emosi setiap lapisan masyarakat. Tidak sedikit dari warga negara yang merasa enggan terlibat dan berpartisipasi dalam pemilihan eksekutif maupun legislatif. Namun bagi banyak orang, termasuk keluarga Muhammadiyah, tahun politik merupakan medan perang tempat memperjuangkan kemaslahatan umat. Walaupun secara praksis Muhammadiyah tidak berpolitik melainkan terlibat dalam proses intervensi dan memberikan masukan kepada pemerintah yang kaitannya dengan kemaslahatan umat sesuai kapasitas dan porsinya. Kontestasi politik merupakan bagian dari jihad politik yang dilakukan oleh para mujahid politik untuk masuk ke dalam sistem politik dan memperjuangkan suara rakyat.

Terkait hal tersebut, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., yang ditemui dalam acara Silaturahim Idul Fitri dan Halal Bi Halal Keluarga Muhammadiyah Tegal (15/05/2022), memberikan penegasan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Tegal untuk terus mendukung kader-kadernya yang akan berjihad politik. Seruan ini juga ditujukan bagi seluruh keluarga Muhammadiyah seluruh Indonesia untuk sama-sama berjuang dan mendukung mujahid politik.

“Muhammadiyah tetap butuh kendaraan politik. Di era liberal politik yang sekarang terjadi, Muhammadiyah butuh kendaraan politik di ekskutif atau legislatif”, ungkap Ma’mun

Pernyataan tersebut muncul karena ia melihat kondisi politik di Indonesia yang sudah bergeser ke liberal. Suara Muhammadiyah sebagai representasi umat, banyak tidak didengar baik oleh pemerintah maupun partai politik. Ditambah dengan kualitas pemilihan umum yang buruk, tentu jihad politik semakin membutuhkan upaya yang lebih besar. Oleh karenanya ia menyerukan kepada keluarga Muhammadiyah untuk kompak dalam menghadapi tahun politik 2024 mendatang.

Menurut rektor yang juga sebagai Wakil Ketua LHKP PP Muhammadiyah mengatakan bahwa persoalan terkait partisipasi aktif kader Muhamadiyah dalam kontestasi tahun politik harus dipahami sebagai persoalan serius. “Nanti harus disiapkan (kader-kader yang akan berjihad politik) dan harus ada kekompakan, harus aktif dalam politik. Kalau ada Pilkada itu jangan netral, tapi harus bersikap”, seru Ma’mun. (KSU/DN)