Satu lagi Kader Terbaik Muhammadiyah Masuk Kabinet Merah Putih

Oleh :
Alwi Rahman Kusnandar
Brian Yuliarto saat dilantik menjadi Mendiktisaintek. (Foto: Detik.com)
Brian Yuliarto saat dilantik menjadi Mendiktisaintek. (Foto: Detik.com)

Prof. Brian Yuliarto resmi dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek). Sebelumnya ada Abdul Mu’ti, kader Muhammadiyah yang menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), kini Brian menjadi kader Muhammadiyah lainnya yang mengurusi sektor pendidikan.

Baca juga: Mahasiswa dan Masyarakat Sipil Ramaikan Aksi “Indonesia Gelap”

Brian Yuliarto merupakan Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cibeunying Kaler Bandung. Selain itu,  Brian juga menjadi Ketua Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat.

Melansir muhammadiyah.or.id, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mendukung kepercayaan Presiden Prabowo kepada Brian dalam upaya memajukan pendidikan tinggi dan pengembangannya.

Haedar juga meyakini bahwa Brian akan mampu menjalankan amanah dari Presiden dengan baik, serta merealisasikan Asta Cita dan program-program prioritas Presiden dan Wakil Presiden. Ia juga mengenal sosok Brian sebagai ilmuwan cerdas, berprestasi, dan berkemajuan.

Selain itu, Haedar berharap agar kebijakan Kemendiktisainstek dapat mengutamakan prinsip inklusivitas, kesetaraan, dan keadilan. Dengan hal ini Perguruan Tinggi Swasta (PTS) memiliki peluang yang setara untuk berkembang dan maju seperti halnya Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Melansir detiknews.com, Brian Yuliarto melaksanakan pelantikan di Istana Negara Jakarta, Rabu (19/02/25) sore. Pelantikan ini berdasarkan Keppres nomor XXVIP tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri negara Kabinet Merah Putih periode tahun 2024-2029. Brian menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro yang mengundurkan diri.

Brian Yuliarto merupakan seorang sebagai dosen, peneliti, dan Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (FTI ITB). Ia menyelesaikan studi sarjana di ITB, kemudian melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di University of Tokyo. Setelah menyelesaikan pendidikannya di Negeri Sakura, Brian kembali ke Indonesia dan berkarier sebagai dosen serta peneliti di ITB.

Selain itu, Brian aktif dalam penelitian dan telah menghasilkan 343 publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi. Ia memiliki lebih dari 6.000 sitasi dan H-index 40 di Scopus. Ia juga berpartisipasi dalam kolaborasi akademik global sebagai Visiting Professor di UC Berkeley, Queensland University, Nagoya University, KAUST, dan University of Tsukuba.

Di bidang inovasi, Brian terlibat dalam berbagai proyek penelitian, publikasi, serta pendaftaran hak kekayaan intelektual (HKI). Atas kontribusinya di dunia sains dan teknologi, ia mendapat penghargaan Habibie Prize 2024.

Editor : Sofia Hasna

Baca info menarik lainnya di www.umj.ac.id