Mana yang Lebih Penting, Soft Skill atau Hard Skill?

Oleh :
KSU UMJ Editor
Ilustrasi Soft Skill Hard skill

Dalam dunia pendidikan dan kerja, perbincangan mengenai soft skill dan hard skill sering kali memunculkan perdebatan dan selalu menjadi topik perbincangan yang menarik. Masih banyak orang awam yang tidak mengetahui perbedaan antara soft skill dan hard skill.

Mari kita telusuri dan pahami tentang dua aspek yang saling berkaitan dan penting dalam dunia pendidikan dan kerja.

Hard Skill, Titik Tumpu Awal

Hard skill atau bisa dibilang kemampuan utama, merupakan suatu keterampilan teknis yang spesifik dan terukur yang dapat diajarkan, diukur, dan dikuasai melalui pendidikan formal, pelatihan, atau pengalaman langsung.

Hard skill merupakan titik tumpu awal dalam membangun kompetensi yang dapat diukur secara objektif dan diperlukan untuk melakukan tugas-tugas tertentu dalam bidang formal ataupun non formal.

Menguasai hard skill bukan berarti tanda kesuksesan seseorang. Seperti contoh seorang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, IPK dan nilai yang sempurna tidak secara otomatis menjamin kesuksesan seseorang dalam karier atau kehidupan.

Meskipun hard skill penting dalam memenuhi syarat dalam dunia perkerjaan, tetapi keberhasilan seseorang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti soft skill, etika dan kemampuan berinovasi dan faktor lainnya.

Soft Skill, Gerbang Utama Interaksi Dan Kolaborasi

Soft skill adalah keterampilan yang melibatkan aspek interpersonal, sosial, dan komunikatif yang memungkinkan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Berbeda dengan hard skill, soft skill tidak ditemukan dalam kurikulum pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi.

Kemampuan ini dapat dikembangkan dari berbagai sumber dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun tidak langsung seperti interaksi sosial, kegiatan organisasi dan pengalaman hidup.

Soft skill merupakan keterampilan yang sulit diukur secara langsung karena sifatnya yang lebih subjektif dan berpaku pada perilaku seseorang. Soft skill tidak hanya berfungsi sebagai pintu masuk untuk interaksi dan kolaborasi yang sukses, tetapi juga sebagai fondasi untuk pertumbuhan pribadi.

oft skill menjadi poin penting dalam dunia pendidikan, kerja dan kehidupan sehari-hari. Kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, kerja sama dalam tim, memecahkan masalah, dan beradaptasi merupakan faktor kunci dalam kesuksesan karier dan hubungan interpersonal yang kuat sesama individu.

Tingkatkan Soft skill atau Hard skill ?

Soft skill maupun hard skill sama-sama penting dalam membentuk kesuksesan seseorang. Contohnya, seseorang yang hanya memiliki hard skill mungkin dapat menyelesaikan tugas dengan cepat dan terstruktur  tetapi akan kesulitan bekerja sama dalam tim atau berkomunikasi dengan klien secara efektif.

Sebaliknya, seseorang yang hanya memiliki soft skill kemungkinan dapat menjadi pemimpin yang baik dan disenangi banyak orang tetapi tidak memiliki pengetahuan yang luas dan efektif untuk menyelesaikan suatu masalah.

Charles Riborg yang merupakan fisikawan dan insinyur, dalam laporannya “A Study of Engineering Education” menuliskan,  85 persen kesuksesan dalam pekerjaan didukung oleh soft skill dan 15 persen selebihnya didukung oleh hard skill.

Sebagai mahasiswa, meningkatkan soft skill maupun hard skill merupakan investasi dalam perkembangan pribadi dan karier jangka panjang. Keduanya berperan penting dalam mencapai kesuksesan akademik, persiapan dunia kerja, dan pertumbuhan pribadi.

Dengan mengembangkan keseimbangan  antara soft skill dan hard skill, akan membantu mahasiswa menuju kesukses dalam karier, memasuki dunia kerja, dan menjadi profesional yang lengkap dan kompeten.

Tantangan dalam Pengembangan Soft Skill dan Hard Skill

Pengembangan soft skill dan hard skill di perguruan tinggi adalah bagian penting dari persiapan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja yang kompetitif.

Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan soft skill seperti komunikasi dan kepemimpinan, serta hard skill seperti keterampilan teknis, memerlukan kesadaran dan strategi yang tepat.

Dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan berkomitmen untuk terus meningkatkan diri, mereka dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam kedua jenis keterampilan ini.

Sumber : Dari berbagai sumber

Penulis : Shella Amanda
Editor: Dinar Meidiana