Ditjen Risbang Luncurkan Dua Program Riset 2025

Oleh :
Lukman Rahman Hakim
Kemdiktisaintek resmikan 2 program riset baru (foto diambil dari https://www.detik.com/edu/perguruan-tinggi/d-7989384/kemdiktisaintek-resmikan-2-program-riset-baru-apa-saja)
Kemdiktisaintek resmikan 2 program riset baru (foto diambil dari https://www.detik.com)

Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan pada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Ditjen Risbang Kemdiktisaintek) secara resmi meluncurkan dua program riset terbaru pada Senin, 30 Juni 2025. Kedua program tersebut meliputi Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (Rikub) serta Hilirisasi Riset Prioritas.

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Muhammad Fauzan Adziman, menyatakan bahwa kedua program yang diluncurkan merupakan inovasi terbaru yang dirancang untuk mendukung Asta Cita yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Kalau ditanya Asta Cita yang dimaksud, kami menjangkau seluruh poin Asta Cita. Mulai dari poin pertama, yaitu penguatan ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia—yang berkaitan erat dengan peran kementerian kami hingga poin keempat tentang pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta upaya memperkuat keseimbangan hidup yang selaras dengan alam dan budaya,” ungkapnya.

Melansir dari detik.com, Program Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (Rikub) merupakan program penelitian kolaboratif yang melibatkan perguruan tinggi, sektor dunia usaha dan industri (DUDI), badan usaha milik negara/daerah (BUMN/BUMD), instansi pemerintah, organisasi non-pemerintah, serta berbagai lembaga terkait lainnya.

Semua lembaga tersebut dapat berkolaborasi membentuk suatu konsorsium riset, yaitu kumpulan lembaga yang mengelola kepentingan bersama, dengan tujuan menghasilkan produk atau komoditas yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Program Rikub mengedepankan kerja sama antar disiplin ilmu dan lembaga. Setiap konsorsium terdiri atas 2 hingga 5 tim dari berbagai perguruan tinggi, di mana masing-masing tim memberikan kontribusi khusus yang akan disatukan menjadi satu produk utama.

Direktur Hilirisasi dan Kemitraan Kemdiktisaintek, Yos Sunitiyoso menyampaikan bahwa Program Hilirisasi Riset Prioritas dirancang dengan tiga tujuan utama. Ketiga tujuan tersebut meliputi:

  • Menjaga moto penggerakan konektivitas antara dunia riset dan dunia usaha.
  • Mempercepat transfer teknologi.
  • Mendukung ekosistem hilirisasi riset berbasis transfer teknologi terintegrasi.

Pada tahun 2025, program Hilirisasi Riset Prioritas dikembangkan melalui tiga inisiatif baru, yaitu:

  1. Ajakan Industri: wadah bagi pelaku industri untuk menyampaikan tantangan dan kebutuhan teknologi ke perguruan tinggi.
  2. Dorongan Teknologi: program yang jadi jembatan hilirisasi teknologi dari laboratorium ke industri dan mempercepat kesiapan invovasi serta mengurangi resiko kegagalan.
  3. Sinergi Skema Hilirisasi Riset Berbasis Transfer Teknologi Terintegrasi: mendorong, mempercepat dan meningkatkan daaya saing inovasi nasional melalui pendekatan hilirisasi berdampak.

Baca info menarik lainnya di www.umj.ac.id