UMJ Raih Hibah Hilirisasi Riset Prioritas 2025 dari Kemdiktisaintek

Oleh :
Ariesta Dwi
UMJ Raih Hibah Hilirisasi Riset Prioritas 2025 dari Kemdiktisaintek
UMJ Raih Hibah Hilirisasi Riset Prioritas 2025 dari Kemdiktisaintek

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berhasil terpilih sebagai penerima Dana Program Hilirisasi Riset Perioritas Tahun Anggaran 2025. Pengumuman tersebut berdasarkan Surat Nomor 0572/C4/AL.04/2025 yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) pada Selasa (09/09/2025).

Baca juga: Tim Peneliti UMJ Raih Dana Hibah Padanan Kedaireka 2024

Hibah diterima melalui Skema Hilirisasi Inovasi Komersial dengan judul Pengembangan Inovasi untuk Komersialisasi Ekstrak Aloe Vera dan Kosmetik Turunannya skala IKM.

Dalam pelaksanaannya, program ini menggandeng mitra UMJ, yaitu CV. Madu Apriari Mutiara, sebagai bagian dari upaya memperkuat hilirisasi hasil riset agar dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dan dunia industri.

Program ini diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Tri Yuni Hendrawati, M.Si., yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMJ. Adapun tim peneliti yang terlibat meliputi Ummul Habibah Hasyim, ST., M.Eng., Dr. Nunung Cipta Dainy; Dr. Titik Agus Setiyaningsih, Prof. Dr. Mutmainah, ST., MM., Ciska Nabila Wusono, dan Elsa Fauziah.

Tri Yuni menyampaikan bahwa hibah ini merupakan yang pertama kali diraih oleh UMJ. Ia menegaskan, persyaratan untuk memperoleh hibah tersebut sangat ketat, yakni memiliki minimal dua publikasi terindeks Scopus serta satu Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa paten atau desain industri.

Lebih lanjut, Tri Yuni menjelaskan bahwa CV. Madu Apiari Mutiara dipilih sebagai mitra karena merupakan industri kecil yang dinilai perlu diajak berkolaborasi dalam hilirisasi riset, khususnya terkait pengembangan ekstrak Aloe vera menjadi produk kosmetik alami yang siap dikomersialisasikan.

“Dalam program ini akan dilakukan studi kelayakan untuk komersialisasi industri turunan ekstrak Aloe vera serta pembuatan purwarupa selama dua tahun,” ujar Tri Yuni.

Program pendanaan ini resmi diluncurkan oleh Kemendiktisaintek yang merupakan bagian dari langkah strategis dalam memperkuat ekosistem inovasi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini dalam rangka mewujudkan Asta Cita melalui pengembangan riset dan pengembangan yang memiliki dampak. 

Hilirisasi riset merupakan sebuah prestise bagi perguruan tinggi, karena menandai keberhasilan penelitian tidak hanya berhenti pada publikasi ilmiah, tetapi mampu hadir dalam bentuk nyata yang bermanfaat bagi masyarakat dan dunia industri.

Editor : Dian Fauzalia