Invensi Pangan Lokal: Tepung Melinjo Karya Dosen UMJ Terima Paten Granted

Oleh :
Ariesta Dwi
Invensi Pangan Lokal: Tepung Melinjo Karya Dosen UMJ Terima Paten Granted
Dosen UMJ Dr. Endang Rudiatin M.Si., (kanan) meraih Paten Granted dari hasil Riset dan Pengabdian Masyarakat terhadapUMKM di Serang Banten, Minggu (17/08/2025) (Foto: dok.pribadi)

Dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Dr. Endang Rudiatin M.Si. berhasil meraih Paten Granted untuk karyanya, Proses Pembuatan Tepung Melinjo Sebagai Bahan Olahan Pangan. Karya ini merupakan hasil Riset dan Pengabdian Masyarakat terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Serang Banten yang di terima pada Minggu (17/08/2025).

Baca juga: Komitmen Kampus Berdampak, Dosen UMJ Latih UMKM Gunakan SIAPIK

Paten Granted adalah capaian tertinggi dari bidang penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Status paten ini telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dan diberikan hak eksklusif kepada pemegangnya untuk melindungi invensinya, mencegah pihak lain untuk meniru atau menggunakan temuan tersebut tanpa izin.

Melinjo merupakan bahan pangan yang digemari oleh masyarakat di wilayah Serang. Saat ini produk olahan melinjo di Jepang dan Eropa mulai sering digunakan dalam industri farmasi.

“Selama satu semester bersama laboran teknik mesin melakukan beberapa uji coba dan menemukan formula pembuatan tepung melinjo yang dapat diolah layaknya tepung terigu,” kata Endang dalam pernyataan di Jakarta, Senin 18 Agustus 2025.

Tepung melinjo ini sudah diujicobakan pada UMKM dari Indonesia Small Medium Entrepreneurship Association (ISMEA) yaitu biskuit dengan berbagai rasa yang disebut Kueffi Cookies. Paten untuk biskuit ini telah didaftarkan serta sudah diterbitkan dan sedang menunggu granted.

ISMEA merupakan perkumpulan yang serius menggerakkan UMKM menggunakan bahan baku lokal dalam produksinya. ISMEA sering menjadi mitra para inventor dan periset berbagai kampus dalam program pengabdian masyarakat.

“Riset dan Pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan Dyah Prani mahasiswa prodi Teknik Kimia FT UMJ dan Selviana mahasiswa peodi Keperawatan,” ujarnya.

Endang berharap paten granted tepung melinjo ini dapat menjadi pemicu lahirnya invensi-invensi baru bagi industri pangan dan farmasi di UMJ. Selain itu, ia juga tengah mendaftarkan beberapa paten hasil interaksinya dengan masyarakat pesisir perbatasan Sambas, Kalimantan Barat, dimana ia menjadi penelitinya. Nelayan Sambas merupakan binaan Pusat Studi Pesisir dan Perbatasan UMJ dalam Pilot Project Desa Berdikari bersama Bank Indonesia.

Pengembangan dan invensi yang dilakukan Endang Rudiatin berfokus pada produk pangan berbahan baku lokal asli Indonesia.

Bersama tim Majelis Diktilitbang PTMA PP Muhammadiyah, Endang juga merancang program hilirisasi dan komersialisasi produk inovatif serta kreatif wirausaha mahasiswa berbasis bahan baku lokal sebagai praktik mata kuliah Kewirausahaan.

Program ini menjadi salah satu bentuk komitmen UMJ dalam mendukung Kampus Berdampak yang digaungkan oleh Mendiktisaintek. Menurut Endang, kunci utama dalam hilirisasi dan komersialisasi teknologi dalam program Asa Cita Prabowo terletak pada menjaga rantai pasok dari petani dan nelayan hingga ke industri, terutama bagi penguatan UMKM.

Editor : Dian Fauzalia