Dalam rangka menyambut bulan penuh berkah (syahr mubarak), LPP AIK UMJ menyelenggarakan pengajian bertajuk Tarhib Ramadhan 1443 H dengan tema “Menyiapkan Diri dan Institusi Berkompetisi dalam Kebaikan” secara daring pada Kamis (31/03/2022) siang dengan penceramah Dr. K.H. Syamsul Hidayat, M.Ag., Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.
Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod mengingatkan tentang kemungkinan perbedaan awal Ramadhan. Katanya, sangat besar kemungkinan awal puasa Muhammadiyah berbeda dengan hasil sidang isbat Kemenag RI, mengingat Muhammadiyah dengan metode hisab akan menjatuhkan 1 Ramadhan 1443 pada hari Sabtu (2/4/2022) depan sedangkan Kemenag RI akan menggelar sidang isbat pada Jumat (1/4/2022) mendatang. Meski demikian, hal ini tidak ada kaitannya dengan ketaatan terhadap ulil amri. “Ini soal pandangan keagamaan,” tegas rektor. Menurut rektor, Muhammadiyah terbiasa dengan perbedaan dan dengan demikian Muhammadiyah beragama secara efisien dan rileks.
Dalam menyambut Ramadhan tahun ini, rektor menganalogikan kebaikan dalam sebuah institusi. Baginya, Negara yang baik pastilah masyarakatnya baik dan masyarakat yang baik niscaya terdapat individu-individu baik. “Kampus itu juga kan miniatur negara,” jelasnya. Ia pun berpesan agar Ramadhan dijadikan sebagai pijakan awal menuju kebajikan dan kebaikan institusi dan individu.
Sebagai penceramah, Dr. K.H. Syamsul Hidayat memaparkan materi tentang Fadha’il al a’mal (amal-amal yang utama) di bulan Ramadhan. Sebelum memaparkan inti materi, Dr. K.H. Syamsul Hidayat mengingatkan agar masa pandemi juga patut disyukuri, katanya: “Pandemi kita syukuri juga, kalau kita ridla maka Allah akan ridla pada kita. Karena pandemi sebagai ujian itu salah satu bukti bahwa Allah mencintai Kita.”
Sebagai bulan penuh keberkahan (syahrun mubarak), menurut Dr. K.H. Syamsul Hidayat perlu persiapan-persiapan. Setidaknya ada 3 persiapan untuk menyambut kedatangan Ramadhan yaitu: persiapan fisik, persiapan materi dan persiapan keilmuan. Tarhib kali ini merupakan bagian dari ikhtiar persiapan keilmuan tersebut.
Menyangkut fasal amal-amal yang utama di bulan Ramadhan, Dr. K.H. Syamsul Hidayat menyebutkan setidaknya ada 4 (empat) amalan utama di bulan Ramadhan seperti: sedekah (akstir min al-shadaqah), tadarus al-Quran (mudarasat al-Qur’an) dimana tadarus berbeda dengan membaca (tilawah) dimana tadarus berarti memahami dan mengamalkan, shalat malam (qiyam al-Lail) dimana Muhammadiyah, berdasarkan putusan tarjih menetapkan bahwa shalat malam/ tarawih sebanyak 11 rakaat dan amal utama terakhir adalah i’tikaf dalam 10 hari terakhir (i’tikaf fi al-‘asyr al-Awahir). (KSU/MZ)