Rektor UMJ Apresiasi 6 (Enam) Pendidik dan Tenaga Kependidikan Purnabakti

Oleh :
KSU UMJ Editor
Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si, (duduk di tengah) didampingi jajaran pimpinan universitas saat foto bersama pada Pelepasan Purnabakti Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Aula Gedung Rektorat lama pada Senin (01/03/2022). (Foto: Dok. UMJ)

“Saat ini UMJ sedang melakukan perbaikan-perbaikan dalam konteks tata kelola SDM,” ujar Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod saat memberikan arahan pada Pelepasan Purnabakti Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Tendik) di Aula Gedung Rektorat lama pada Senin (01/03/2022) pagi.

Pelepasan purnabakti merupakan seremoni pelepasan masa pensiun pendidik (dosen) dan tenaga kependidikan sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan atas kinerja dan kontribusinya terhadap institusi UMJ.

Pelepasan tersebut juga selaras dengan upaya UMJ dalam melakukan efisiensi jumlah pendidik dan tenaga kependidikan. Rektor menilai jumlah pegawai UMJ terlalu besar. Upaya efisiensi yang dilakukan juga telah diterapkan pada susunan struktur di tingkat rektorat; dari 7 (tujuh) biro yang ada sebelumnya dirampingkan menjadi 3 (tiga) biro.

Menurut Kepala Bagian Sumber Daya Insani (Kabag SDI) UMJ Bambang Irawan, M.Pd., kegiatan ini merupakan langkah baik yang dilakukan UMJ dalam memberikan apresiasi dan penghargaan kepada pegawai. “Ini bentuk memanusiakan pegawai. Apalagi pegawai yang purnabakti itu bagaimanapun adalah senior kita. Jadi kita sambut dengan baik saat mereka masuk dan menjadi bagian UMJ dan kita lepas dengan baik pula saat pensiun ” ujarnya saat ditanya pentingnya kegiatan tersebut.

Adapun pendidik dan tenaga kependidikan yang memasuki masa purnabakti pada acara pelepasan tersebut antara lain M. Zainul Iqbal Munaf, S.H., M.Hum., yang telah mengabdi selama 38 tahun di UMJ serta tendik yang telah mengabdi selama 30 tahun yaitu Dra. Endang Hendrayati, Drs. H. Sumardi, M.A., Ucu Supandi, Tasmat dan Ida Hamidah, S.E.

Saat menyampaikan kesan dan pesan, Pendidik (Dosen) Zaitul Iqbal Munaf mengingatkan kembali pesan Pendiri Muhammadiyah K. H. Ahmad Dahlan untuk hidup-hidupi Muhammadiyah dan jangan cari hidup di Muhammadiyah. Pesan itu perlu ia sampaikan karena ia mecintai Muhammadiyah, sebagaimana yang disampaikannya saat menyatakan kesannya.

Sebagai tenaga pendidik yang telah memasuki masa purnabakti, Sumardi menyampaikan bahwa  banyak pendahulu yang hebat dan memotivasi. Selama ini, Sumardi juga merasa memiliki UMJ sebagai bagian dari dirinya. Pesannya, agar aturan-aturan bagus perlu terus dipertahankan dan aturan-aturan yang jelek mestilah dibuang. (KSU/MZ)