Kecelakaan maut dialami sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan karyawan dan keluarga tenaga kesehatan Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember di jalur wisata Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Minggu (14/9/2025). Insiden yang diduga akibat rem blong ini menyebabkan delapan orang meninggal dunia, termasuk tiga anak-anak, serta puluhan penumpang lainnya luka-luka.
Dilansir kompas.com, bus Hino bernopol P-7221-UG milik PO Ind’s 88 dengan dominasi warna merah hilang kendali saat melintas di jalan menurun dan menikung di Desa Boto, Kecamatan Lumbang. Kendaraan kemudian menabrak seorang pengendara motor, pagar pembatas jalan, hingga berhenti setelah menghantam pagar rumah warga.
Benturan keras membuat kaca depan dan samping bus pecah, bahkan beberapa penumpang terlempar keluar kendaraan. Menurut keterangan sopir bus, Al Bahri, ia sudah berusaha membunyikan klakson dan menyalakan lampu untuk memberi peringatan, namun laju bus tetap tak terkendali.
“Pada saat turunan, rem sudah blong. Saya banting setir ke kanan, bus menabrak pembatas jalan, meluncur ke bawah hingga menghantam pagar rumah dan motor kurir. Saya sempat membunyikan klakson dan menyalakan lampu karena lalu lintas padat,” ujarnya dilansir detik.com.
Pemilik RSBS, dr Faida, menjelaskan 17 orang mengalami luka sedang hingga berat, sedangkan sisanya luka ringan.
“Sebanyak 15 korban luka berat sudah ditangani darurat dan menjalani operasi, sementara dua korban dalam kondisi kritis masih dirawat di Probolinggo,” ujarnya.
Usai kecelakaan, para korban sempat dievakuasi ke enam fasilitas kesehatan di Probolinggo, mencakup rumah sakit dan puskesmas. Proses pemindahan ke Jember melibatkan 23 ambulans yang disediakan pemerintah daerah, aparat, hingga relawan.
Sementara itu, tujuh dari delapan korban meninggal dunia telah dimakamkan di Jember pada Minggu (14/09/2025) malam. Dilansir dari antaranews.com, jenazah terlebih dahulu dishalati di halaman parkir RSBS yang dipenuhi karyawan, keluarga, dan kerabat korban. Satu korban lainnya dimakamkan di Madiun sesuai permintaan keluarga.
Musibah ini meninggalkan duka mendalam bagi RSBS Jember, karena sebagian besar korban adalah tenaga kesehatan beserta keluarga. Bahkan, satu keluarga yakni Hendra Pratama, istrinya, dan seorang anak turut menjadi korban meninggal.
Hingga kini, Polres Probolinggo masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab pasti kecelakaan. Sopir bus dan kernet yang mengalami luka-luka sudah diamankan untuk dimintai keterangan.
Baca info menarik lainnya di www.umj.ac.id