Wujudkan Kampus Berdampak, FISIP UMJ Terapkan Model Kebijakan EMMIE Framework Di Daerah Pesisir

Oleh :
Ariesta Dwi
Wujudkan Kampus Berdampak, FISIP UMJ Terapkan Model Kebijakan EMMIE Framework Di Daerah Pesisir
FISIP UMJ bersama BAPPEDA Kabupaten Kupang (tengah baju putih) berfoto bersama dalam uji coba penerapan model kebijakan EMMIE Framework di daerah pesisir. Kegiatan ini berlangsung pada 17 sampai 22 Agustus 2025. (Foto: dok.pribadi).

Tim Peneliti Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) lakukan uji coba penerapan model kebijakan EMMIE Framework di daerah pesisir. Kegiatan ini merupakan sinergi dalam pembangunan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang yang dilakukan sejak 17 sampai 22 agustus 2025 lalu.

Baca juga: Tim Peneliti FISIP UMJ Dorong Tata Kelola Sungai Terintegrasi dalam Susur Sungai Ciliwung

Kegiatan ini merupakan Hibah Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi yang diterima pada skema Terapan Luaran Model. Tujuan penerapan kebijakan ini untuk mendorong terciptanya strategi inovatif pengembangan pariwisata pesisir yang berkelanjutan berbasis blue economy.

Pariwisata menjadi salah satu sektor penyumbang devisa terbesar bagi negara dan juga merupakan industri padat karya. Sementara itu, kawasan pesisir perlu dijaga kelestarian ekosistemnya, mengingat peranannya sebagai perlindungan terhadap bencana alam.

Ketua tim peneliti FISIP UMJ, Dr. Mawar, S.IP., MAP., mengatakan penelitian ini merupakan kolaborasi tiga perguruan tinggi yaitu UMJ, Universitas Pattimura dan UM Kupang. Menurutnya Kabupaten Kupang merupakan daerah pesisir dengan keindahan alam dan sumber daya laut yang berpotensi menjadi poros maritim Indonesia.

“Potensi tersebut jika dimanfaatkan secara optimal maka akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan daerah,” ujarnya.

Mawar menjelaskan bahwa Model EMMIE Framework ini terdiri dari 5 dimensi yaitu, Effect, Mechanism, Moderator, Implementation, dan Economy dikenal sebagai pendekatan formulasi kebijakan yang komprehensif. Pendekatan ini mampu memprediksi dampak kebijakan baik secara makro, meso, dan mikro.

“Penerapan kerangka EMMIE ini diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan model kebijakan pengembangan pariwisata pesisir dalam perspektif  Blue economy,” tutup Mawar.

Kepala BAPPEDA Kabupaten Kupang Dikson Selan menegaskan bahwa Kabupaten Kupang berkomitmen menjadikan pariwisata sebagai salah satu skala prioritas dalam lima tahun ke depan. Selain itu ia juga menargetkan peningkatan pendapatan per kapita dari 24 juta menjadi 35 juta pada 2029.

“target ini akan dicapai dengan mendorong hilirisasi potensi kelautan, perikanan, dan pengembangan wisata pesisir sebagai motor penggerak ekonomi biru,” ujarnya.

Tim Peneliti FISIP UMJ terdiri dari lima orang dosen yaitu Dr. Mawar, SIP, MAP, Dr. Sadiyah El Adawiyah, M.Si, Joanna Joanita Tuhumury M.Si, Suci Lestari Handayani, S.Ikom, M.Psi, dan Abdul Rahman SAP, MA. Bersama dengan dua orang mahasiswa prodi Ilmu Administrasi Publik yaitu Kias Al Misky dan Raihan Nabil.

Editor : Dian Fauzalia