FIK UMJ Gelar Seminar Nasional Perkuat Keperawatan Berbasis Bukti

Oleh :
Mansur
Wati Jumaiyah pada acara Seminar Nasional Program Studi Spesialis Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 16 Agustus 2025. (foto: KSU/ Dok. pribadi)
Wati Jumaiyah pada acara Seminar Nasional Program Studi Spesialis Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta pada 16 Agustus 2025. (foto: KSU/ Dok. pribadi)

Seminar Nasional Program Studi Spesialis Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FIK UMJ) sukses digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada 16 Agustus 2025. Mengusung tema “Diseminasi Penerapan EBNP: Revolusi Pelayanan Keperawatan Melalui Asuhan Berbasis Bukti: Pendekatan Strategis & Praktis”, acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat integrasi ilmu pengetahuan dan praktik keperawatan bermutu di era modern.

Baca juga: Webinar Internasional FIK UMJ Bahas Kanker Holistik

Pada kesempatan ini, Ns. Wati Jumaiyah, M.Kep., Sp. Kep. MB., selaku keynote speaker, menegaskan pentingnya peningkatan mutu kualitas asuhan keperawatan dan keselamatan pasien di seluruh lini pelayanan. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa kerja sama antar institusi pendidikan, rumah sakit, dan peneliti berperan besar dalam mendorong pengintegrasian hasil riset terbaru ke dalam praktik klinis.

“Rumah sakit dapat mengadopsi Standar Prosedur Operasional (SPO) yang telah divalidasi oleh bukti ilmiah. Studi juga menunjukkan bahwa penerapan Evidence-Based Nursing Practice (EBNP) yang konsisten berkontribusi pada penurunan angka infeksi nosokomial, lama rawat, komplikasi, serta meningkatkan kepuasan pasien,” ujarnya merujuk pada temuan Melnyk & Fineout-Overholt (2019).

Selain itu, Ns. Arcellia Farosyah Putri, M.Sc., Ph.D., AFHEA, turut berbicara mengenai visi strategis keperawatan ke depan. Ia menyampaikan bahwa salah satu visi besar yang ingin dicapai adalah “Menjadi Jurnal Keperawatan Terdepan Pertama yang Dikelola oleh Rumah Sakit dalam Diseminasi Ilmiah Kegiatan Profesional di Berbagai Tatanan Pelayanan Kesehatan Terpercaya, Berbasis Bukti, dan Mudah Diakses.”

Dalam materinya, Arcellia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi institusi layanan kesehatan yang belum memiliki SPO berbasis bukti. “Tanpa SPO berbasis bukti, praktik keperawatan menjadi tidak seragam dan berisiko tinggi, terjadi ketergantungan pada pengalaman pribadi atau kebiasaan lama, sulitnya evaluasi mutu pelayanan keperawatan, serta rendahnya adaptasi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan,” ujarnya menegaskan.

Berjalannya seminar ini menjadi bukti komitmen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam menumbuhkan budaya EBNP bagi tenaga keperawatan Indonesia, guna menyediakan pelayanan yang aman, efektif, dan berorientasi pada keselamatan pasien serta adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

Editor : Dian Fauzalia