Dosen Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) Dr. dr. Zainy Hamzah, Sp. BS. meraih gelar doktor dalam bidang Ilmu Kedokteran di Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) dengan predikat Sangat Memuaskan. Sidang berlangsung di Mini Auditorium Fakultas Kedokteran Unhas Makassar, Senin (21/07/2025). Zainy meneliti pengobatan cedera medula spinalis menggunakan hewan uji tikus.
Baca juga: Kembangkan Kombucha Teh Bunga Telang, Dosen FKK UMJ Raih Gelar Doktor dengan Nilai Sempurna
Zainy berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul ”Pengaruh Pemberian Conditioned Medium (Secretome) Dari Umbilical Cord-Mesenchymal (Uc-Msc) Terhadap Ekspresi mRNA Gen Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF), Kadar Neuron Specific Enolase (NSE), Histopatologi Dan Fungsi Lokomotor Pada Animal Model Cedera Medula Spinalis.”
Dalam disertasinya, Zainy menjelaskan latar belakang penelitian ini. Ia menjelaskan cedera medula spinalis adalah lesi traumatik pada elemen saraf di salam kanalis spinalis, yaitu medula spinalis dan kauda ekuina, yang mengakibatkan gangguan motorik dan/atau sensorik sementara atau permanen.
Selain itu, penerapan sel punca umblical cord derived mesenchymal stem cell (UC-MSC) yang diambil dari Wharton’s jelly dari tali pusat, telah terbukti memiliki hasil yang menjanjikan karena kemampuannya untuk mengurangi peradangan, melintasi sawar darah otak (BBB), serta memberi sinyal pada sel lain atau dirinya sendiri untuk berdiferensiasi menjadi sel saraf.
“Secretome dapat menjadi pilihan terapi yang menjanjikan untuk diberikan pada fase akut medula spinalis,” jelas Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Dokter FKK UMJ ini.
Dalam uji eksperimen, tikus percobaan dibagi dalam tiga kelompok: kelompok kontrol (placebo), kelompok yang menerima secretome, dan kelompok yang diberi obat MLC901. Dari penelitiannya, Zainy menyimpulkan pemberian secretome UC-MSC dapat meningkatkan ekspresi mRNA VGEF pada hari ke-1 dan menurunkannya bertahap hingga hari ke-7.
Selain itu, pemberian secretome UC-MSC dapat menurunkan kadar NSE serum secara signifikan sejak hari pertama. Secretome juga dapat memperbaiki gambaran histopatologi dengan penurunan inflamasi dan kerusakan jaringan.
Lebih lanjut, pemberian secrotome UC-MSC meningkatkan skor BBB secara signifikan pada seluruh titik waktu observasi. Pemberian secretome UC-MSC tidak menunjukkan korelasi antara ekspresi mRNA VEGF dan kadar NSE.
“Harapannya pasien cedera medula spinalis semakin tertangani baik, semakin banyak pihak mengerti kegunaan dan resiko Stemcel, dan semakin banyak penelitian-penelitian Stemcel,” harapnya.
Editor : Dian Fauzalia