Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menjadi kampus peluncuran pertama AI (Artificial Intelligence) Dakwah Islam milik Republika. Kesempatan berharga civitas UMJ untuk mencoba langsung Platform AI Dakwah Berbasis Kecerdasan Buatan (AI) bernama Aiman dan Aisha versi Beta. Pengenalan platform ini dilakukan dalam rangkaian kegiatan Diskusi Akademik yang berlangsung di Auditorium K. H. Ahmad Azhar Basyir, Gedung Cendekia UMJ, Kamis (03/07/2025).
Baca juga: UMJ Raih Penghargaan Kategori ‘Excellent Contributor’ di Anugerah Syariah Republika 2025
Penggunaan teknologi AI kini menjadi bagian dari tren dalam aktivitas masyarakat sehari-hari. Berdasarkan data dari Katadata Insight Center tahun 2024, tercatat sebanyak 64,7 persen masyarakat Indonesia telah memanfaatkan AI. Melihat perkembangan ini, Republika bersama para pegiat dakwah Islam berinisiatif mengembangkan platform AI bernama Aiman dan Aisha.
Aiman dan Aisha adalah karakter virtual yang dirancang untuk menjawab berbagai pertanyaan seputar ajaran Islam. Inovasi ini dihadirkan sebagai sarana (wasilah) untuk membantu masyarakat memperoleh pemahaman keislaman secara lebih mudah dan interaktif.
Rektor UMJ Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si mengatakan kesempatan ini merupakan suatu kebanggaan bagi UMJ sebagai perguruan tinggi pertama yang mendapatkan uji coba eksklusif dari platform Dakwah berbasis AI yaitu Aiman dan Aisha. Menurutnya bagi sebagian orang yang enggan membaca, AI bisa menjadi solusi yang menguntungkan. Namun, bagi mereka yang terbiasa membaca dan melakukan riset mendalam, AI bukanlah kebutuhan utama.
“Penting untuk memposisikan AI sebagai sesuatu yang positif dan bermanfaat, bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi sebagai pendukung,” ujarnya.
Menurut Ma’mun keberadaan AI di era saat ini memang menjadi isu yang kompleks. Tidak jarang, jawaban yang diberikan oleh teknologi AI justru menimbulkan kebingungan, sehingga dibutuhkan sebuah platform yang memiliki kredibilitas tinggi dalam menyajikan informasi, khususnya dalam konteks keagamaan.
“Platform ini merupakan hal baru dan gagasan luar biasa dari teman-teman Republika yang kedepannya akan sangat membantu masyarakat, khususnya generasi Z,” tutupnya.
Pemimpin Redaksi Republika Andi Muhyiddin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada UMJ, bukan hanya karena menjadi tuan rumah, tetapi juga menjadi pintu pembuka bagi pengembangan teknologi dakwah terbaru milik Republika, yaitu Aiman dan Aisha. Ia menambahkan Aiman dan Aisha hadir sebagai teman belajar yang siap menjawab kapan saja dan mengarahkan ke sumber ilmu agama.
“Kami di Republika percaya bahwa teknologi seperti AI bisa menjadi alat bantu yang mencerahkan selama digunakan di jalan yang benar,” ujarnya.
Andi menambahkan bahwa Republika sebagai media yang telah berdiri sejak tahun 1993 dan bertransformasi dari media cetak ke digital, memiliki komitmen untuk terus beradaptasi tanpa meninggalkan nilai-nilai agama. Ia percaya bahwa teknologi hanyalah alat, yang terpenting tetaplah manusia yang menggunakannya.
“Dalam hidup, yang menyelamatkan kita bukanlah kecerdasan buatan, tapi iman yang aktual,” tutup Andi.
Diskusi Akademik mengangkat tema AI dan Masa Depan Ilmu Agama: Membantu, Bukan Mengganti AI sebagai Supporting System Dakwah Masa Kini, menghadirkan tiga narasumber utama. Narasumber tersebut adalah Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementrian Agama RI Dr. Arsad Hidayat. LC., M.A., Kaprodi Ilmu Politik FISIP UMJ, Doktor Bidang Cyber Security University of Warwick, Inggris Miftahul Ulum. M.PS.. M.Sc., Ph.D., dan Tokoh Muda Tsamara Amani.
Turut hadir Wakil Rektor IV UMJ Dr. Septa Candra, SH., MH., Presiden Direktur PT Mahaka Media Ronny Wilimas Sugiadha, Direktur PT Mahaka Media Muhammad Fadri Attamimi, VB Business Strategy Mahaka Group Magisha Thohir, Direktur PT Republika Media Mandiri Rangga Danu, dan Sekjen Masyarakat Ekonomi Syariah Indonesia Iggy H Achsien.
Editor : Sofia Hasna