Jakarta 20 Desember 2021 – Perguruan Seni Bela Diri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah menyelenggarakan acara ujian kenaikan tingkat pendekar yang di laksanakan selama 2 hari dari tanggal 18-19 Desember 2021 di Yogyakarta, Wakil Rektor 4 Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Sapta Chandra, SH., MH., berdasarkan hasil rapat pleno pimpinan wilayah pada tanggal 27 November 2021 disepakati dan disetujui secara bulat untuk mengikuti UKT Pendekar atas usulan Pimpinan Wilayah Tapak Suci IV (PIMWIL) DKI Jakarta. Ujian kenaikan tingkat ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Adapun materi ujian kenaikan tingkat pendekar meliputi ragawi dan keilmuan, fisik dan mental, pengetahuan organinsasi Tapak Suci atau ketapaksucian, Al Islam dan Kemuhammadiyahan, penguji berasal dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dalam sejarahnya, Perguruan Tapak Suci merupakan perguruan peleburan dari tiga paguron yaitu: Kasegu, Seranoman, dan Kauman, dengan berlandaskan Al Islam sesuai spirit ajaran KH. Ahmad Dahlan. Peleburan tiga perguruan sejalur ini atas desakan dan permintaan murid-murid Moh. Barrie Irsyad. Akhirnya, di Kauman pada 31 Juli 1963 berdirilah perkumpulan itu dengan nama Tapak Suci dan mendaulat Djarnawi Hadikusumo sebagai ketua umum pertama.
Belum genap satu tahun, permintaan untuk membuka cabang datang dari berbagai daerah. Kala itu, perguruan Tapak Suci menjadi wadah silaturahim pendekar-pendekar kader Muhammadiyah. Pada 1964, saat K.H. Ahmad Badawi menjadi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Tapak Suci menjadi organisasi otonom (ORTOM) Muhammadiyah dengan nama Tapak Suci Putera Muhammadiyah.
Dalam induk oranisasi Pencak silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah, Majlis Guru merupakan Lembaga Tertinggi dalam Bidang Keilmuan. Majlis Guru pula lah yang dapat memutuskan layak atau tidak seseorang meraih tingkat sabuk pendekar; Pendekar Alumni atau Pendekar Kehormatan.
Ketua Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah Muhammad Afnan Hadikusumo mengatakan bahwa ujian kenaikan tingkat Pendekar Tapak Suci ini diikuti 200 peserta se-Jawa Bali. Para peserta yang mengikuti ujian kenaikan tingkat pendekar ini datang dari beragam tingkatan. “Ada yang dari kader utama menuju pendekar muda, pendekar muda menuju pendekar madya, pendekar madya menuju pendekar kepala dan pendekar kepala menuju pendekar utama,” ucap Muhammad Afnan Hadikusumo
Ia berharapagar kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini akan melahirkan pendekar-pendekar sejati dan berkualitas sebagai penerus Perguruan tapak Suci. “Ujian kenaikan tingkat Pendekar kali ini digelar dengan aturan-aturan tertentu untuk mengantisipasi adanya ijazah-ijazah yang disinyalir palsu di beberapa daerah,” ucap Adnan.