Angkat Sumpah Keperawatan D3 FIK UMJ, Rektor: Perawat adalah Kerja Kemanusiaan

Oleh :
umjadmin
Angkat Sumpah D3 Keperawatan FIK UMJ

Jakarta – Bertempat di Auditorium Rufaidah gedung FIK UMJ lantai 5, Dekan FIK UMJ Miciko Umeda, S.Kp., M.Biomed beserta Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod angkat sumpah 49 lulusan D3 Keperawatan FIK UMJ. Angkat sumpah kali ini merupakan yang ke-36 bagi FIK UMJ. Kegiatan kali ini dihadiri juga oleh BPH UMJ Drs. Ateng, Direktur Utama Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) dr. Pradono Handojo, MBA., MHA., dan segenap pimpinan Fakultas Ilmu Keperawatan UMJ. Angkat sumpah kali ini juga dimeriahkan oleh pertunjukan grup marawis FIK UMJ.

Saat memberikan sambutan, dr. Pradono mengungkapkan bahwa sekitar 75% karyawan Rumah Sakit Islam Jakarta adalah alumni FIK UMJ. Secara detail, tingkat pendidikan karyawan RSIJ terdiri dari 225 orang lulusan D3, 26 bergelar S1 dan 24 ners. Menurutnya, hal tersebut lantaran sebelumnya terjalin kerjasama yang dituangkan dalam MoU dimana lulusan terbaik otomatis diangkat menjadi pegawai Rumah Sakit Islam Jakarta. “Ini akan dibicarakan kembali,” katanya di depan para pimpinan dan peserta angkat sumpah. “Karena kami sedih jika lulusan terbaik berkhidmat di rumah sakit lain,” katanya lagi. Ia menginginkan agar hubungan yang pernah terjalin antara UMJ dan RSIJ dapat terjalin kembali. Apalagi RSIJ sedang dalam proses melakukan perbaikan3 pilar yaitu renovasi peralatan, ruangan poliklinik untuk BPJS (akan dibangun 6 lantai) dan sumber daya insani. Untuk itulah, ia merasa perlunya alumni FIK UMJ untuk berkhidmat di RSIJ.

Rektor UMJ menyambut baik harapan yang disampaikan dr. Pradono. “(Pernyataan) pak dirut ini semacam permintaan dan harapan menyangkut alumni terbaik FIK UMJ agar berkhidmat di RSIJ,” tegasnya. Bagi rektor, sambutan dr. Pradono merupakan harapan yang tersurat dan akan segera dibicarakan kembali. Senada dengan dr. Pradono, Dr. Ma’mun Murod juga secara tegas mengatakan agar alumni terbaik FIK UMJ ini jangan di RS yang lain. Selain itu rektor juga berpesan agar para alumni tetap menjalin komunikasi dengan kampus. Rektor juga mengingatkan bahwa perawat adalah kerja kemanusiaan sebab akan banyak melayani orang yang membutuhkan. “Kalau diniatkan ibadah insyaallah pahala akan mengalir,” pesannya. “Terakhir, ingat, yang menentukan bukan IPK yang tinggi tapi karakter dan moralitas. penuh integritas dan jangan mencoba melakukan perbuatan di luar norma. Jika dilakukan keberkahan akan muncul,” pungkasnya.

BPH Drs. Ateng, dalam forum yang sama, menjelaskan kembali arti Muhammadiyah. Menurutnya, Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam Amar Maruf nahi Munkar. Dalam rangka mencapai itu, Muhammadiyah mempunyai alat dakwah salah satunya Universitas Muhammadiyah Jakarta. Lulusan Muhammadiyah dapat mewarnai masyarakat Islam Indonesia. Ia berpesan agar warga Muhammadiyah untuk melakukan pembinaan di masyarakat secara sungguh-sungguh sebab hasil dan proses pembinaan itu adalah terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarnya; Taat dan patuh menurut apa yang diperintahkan Allah.
Untuk itu, Drs. Ateng berharap kepada seluruh peserta sumpah agar kelak menjadi pelanjut cita-cita Muhammadiyah. (KSU UMJ)