ERDAMS Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muhammadiyah Jakarta dipilih menjadi perwakilan relawan daerah Tangerang Selatan untuk mengikuti Sosialisasi dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pencegahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Pencegahan dan Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (SATGAS PMK), di Hotel Horison Grand Serpong, Kamis (29/12). Sebanyak enam relawan ERDAMS berkesempatan mengikuti rangkaian kegiatan untuk terlibat dalam upaya pencegahan PMK.
Dengan jumlah peserta 200 orang, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan strategi dalam mengendalikan penyebaran PMK melalui vaksinasi, testing, biosecurity, pengobatan, dan potong bersyarat. Peserta yang hadir berasal dari perwakilan Dinas Peternakan dan Kesehatan, Direktorat Peringatan Dini BNPB, BPBD tingkat Provinsi, Daerah/Kota, serta perwakilan relawan dari berbagai daerah, termasuk ERDAMS sebagai perwakilan relawan dari Tangerang Selatan.
ERDAMS FKM UMJ juga memiliki perhatian pada kasus PMK karena menimbulkan kerugian. Iqbal, salah satu anggota ERDAMS yang mengikuti sosialisasi mengatakan bahwa kerugian tidak hanya dialami secara individu oleh peternak tapi juga secara nasional. “Sudah sepantasnya Relawan serta Stakeholder yang terlibat harus peduli serta berkomitmen dalam penanganan PMK agar upaya pencegahan PMK bisa segera tercapai target yaitu zero case,” tegas Iqbal.
PMK merupakan penyakit yang disebabkan langsung oleh Foot and Mouth Disease Virus (FMDV). Namun, sampai saat ini belum dikategorikan sebagai zoonosis, karena penyakit ini sifatnya menular akut pada hewan ternak seperti kerbau, sapi, domba, kambing dan babi dengan tingkat penularan mencapai 90 sampai 100 persen.
“Memang PMK hanya menular pada sesama hewan saja, kemungkinan penularan ke manusia sangat kecil atau bahkan tidak sama sekali,” jelas Indardi selaku Dokter Hewan sekaligus perwakilan dari Dinas Pertanian Provinsi Banten.
Relawan ERDAMS mendapatkan materi khusus guna meningkatkan kapasitas dalam pengendalian sekaligus penanganan PMK di daerah Tangerang Selatan. Proses terjadi penyakit, pencegahan, hingga strategi yang berkaitan dengan pencegahan dan penanganan menjadi tambahan amunisi bagi relawan ERDAMS untuk terus menebar kebermanfaatan untuk masyarakat luas khususnya di daerah Tangsel. (DN/KSU)