Menteri Agama Buka Sinyal Kolaborasi dengan NA

Oleh :
Dinar Meidiana
Menteri Agama RI
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan sambutan dalam Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XIV, di Gedong Budaya Sabilulungan, Sabtu (03/12).

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas membuka peluang kerja sama dengan Nasyiatul Aisyiyah (NA) terkait pengembangan dan pemberdayaan perempuan. Yaqut menyalakan sinyal kolaborasi saat menyampaikan sambutan mewakili Presiden RI dalam Pembukaan Muktamar Nasyiatul Aisyiyah, di Gedong Budaya Sabilulungan, Kab. Bandung, (01/12). Pernyataan tersebut diikuti oleh riuh tepuk tangan ribuan kader Nasyiatul Aisyiyah dan tamu undangan yang hadir. 

Peluang kerja sama tersebut disinyalkan lantaran Yaqut melihat NA memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi penggerak dalam upaya penguatan perempuan. “Tugas kader Nasyiatul Aisyiyah sangat berat. Disamping harus mengurus rumah tangga, suami, dan anak, juga harus memberikan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karena itu, saya selaku Menteri Agama membuka peluang kerja sama dengan Nasyiatul Aisyiyah. Banyak hal yang bisa dikerjakan bersama NA,” kata Yaqut. 

Sementara itu, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melalui Menag mengatakan bahwa tema Muktamar NA ke 14 yaitu Memajukan Perempuan, Menguatkan Peradaban masih sejalan dengan spirit yang digagas oleh para pendahulunya. Perempuan dan peradaban tidak dapat dipisahkan dari negara. dengan kata lain tidak ada negara tanpa peradaban, dan tidak ada peradaban tanpa ada perempuan. Oleh karena itu, memajukan perempuan dari segala aspek sama halnya dengan menguatkan peradaban dalam wilayah tersebut. 

Berdasarkan sambutan yang disampaikan, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa penguatan peradaban bukan hanya tugas elit politik, tapi tugas seluruh elemen masyarakat. Presiden juga meyakini bahwa dengan ketajaman kader NA dalam membaca permasalahan-permaslahan yang melanda negeri, NA mampu merumuskan konsep yang tepat dan memajukan peradaban. 

Presiden juga berpesan pada kader NA untuk tetap berpegang pada spirirt yang diwariskan oleh para  pendahulu NA yaitu peniddikan, perbaikan akhlak dan penanaman nilai-nilai keagamaan sebagai kunci dalam memajukan perempuan dan menguatkan peradaban. 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah XIV menyampaikan sambutan, di Gedong Budaya Sabilulungan, (03/12).

Sementara itu, Dyah Puspitarini, Ketua Umum NA Periode 2016-2020 mengatakan bahwa muktamar merupakan momentum evaluasi kinerja. Dyah mengatakan bahwa selama masa jabatan, pengurus dan kader NA telah melakukan berbagai aktivitas tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk lingkungan sekitar. Mulai dari program pendidikan, sosial, hingga ekonomi melalui Badan Usaha Milik NA, untuk menguatkan perempuan dari berbagai sisi.

“Akhirnya kami menyadari bahwa tantangan besar NA di kemudian hari bisa dihadapi jika kita kerja keras dan kerja ikhlas. Semoga dengan adanya muktamar ini memberikan arti bagi bangsa dan negara, dan menunjukkan bahwa kader NA siap berdiaspora di berbagai tempat,” ungkap Dyah. Pada Pembukaan Muktamar NA ke 14 itu pula, Dyah mewakili seluruh kader NA mempersembahkan sebuah buku yang bertajuk Sejarah Nasyiatul Aisyiyah. 

Muktamar NA akan digelar di Bandung, Jawa Barat, tanggal 2-4 Desember 2022.  Isu yang dibahas pada muktamar seputar perlindungan dan pengembangan perempuan. Acara pembukaan dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ketua Umum PP Aisyiyah, Menteri Agama RI, Bupati Kab. Bandung, beberapa Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah, seluruh organisasi otonom Muhammadiyah, dan ribuan kader NA yang memadati area Gedong Budaya Sabilulungan, Kab. Bandung, Jawa Barat. (DN/KSU)