Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) dari Himpunan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial (HMKS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) menyerahkan bantuan alat produksi pada warga binaan di desa Hambaro, Kab. Bogor, Jumat (13/10). Bantuan alat tersebut merupakan rangkaian PPK Ormawa, mengusung tema Pengembang Usaha Ekonomi Berbasis Kearifan Lokal pada Kelompok Usaha Masyarakat Desa Hambaro yang telah dilakukan sejak Juli 2022 lalu.
Tim PPK Ormawa HMKS FISIP UMJ menyerahkan sejumlah 23 alat berupa mesin spinner minyak, mesin sealer, timbangan, kemasan produk (standing pouch), mesin bor listrik, mesin mini drill, pahat kayu, serta kebutuhan rumah tangga berupa alat masak. Penyerahan alat tersebut sebagai penunjang wirausaha masyarakat desa Hambaro. Usaha yang dirintis masyarakat Desa Hambaro memanfaatkan sumber dan potensi lokal berupa hasil bumi seperti singkong dan bambu. Sumber daya alam tersebut diolah menjadi produk makanan dan kesenian.
Penyerahan alat oleh Tim PPK Ormawa HMKS didampingi oleh Wadek III FISIP UMJ Dr. Fal. Harmonis, M.Si., Kaprodi Kesejahteraan Sosial Muhammad Sahrul, S.Sos., M.Si., disambut oleh Kepala Desa Hambaro, H. Firdaus, tokoh masyarakat, dan diterima oleh perwakilan kelompok binaan masyarakat Desa Hambaro. Firdaus mengungkapkan rasa terima kasih kepada mahasiswa UMJ yang telah mendampingi masyarakat Desa Hambaro khususnya pelaku UMKM dalam menggali potensi lokal dan mengembangkan ekonomi.
Tim PPK Ormawa HMKS berkolaborasi dengan Baznas Kab. Bogor, Lazismu Bogor, dan Lazismu UMJ untuk memaksimalkan potensi masyarakat melalui program pembinaan dan pendampingan ekonomi. Sebelumnya warga binaan yang merupakan pelaku UMKM telah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan terkait pengembangan produk dan pengelolaan usaha pada Agustus 2022 lalu.
Akbar Mukti Laksana selaku ketua tim PPK ORMAWA menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari proses pengembangan serta dukungan untuk UMKM desa Hambaro. “Untuk kelompok yang sudah kami lakukan pembinaan agar terus mengembangkan potensi. Selain itu alat-alat yang telah diberikan dapat digunakan secara maksimal,” ucap Akbar.
Alat-alat yang diberikan selain untuk penguatan usaha masyarakat Desa Hambaro, juga bagian dari apresiasi kepada seluruh kelompok usaha desa binaan. Kegiatan tersebut sangat penting sebagai bagian dari catur dharma PTMA. Hal tersebut ditegaskan oleh Dr. Fal. Harmonis, M.Si., Wakil Dekan III FISIP UMJ. “Sebagai mahasiswa, pengajaran dan penelitian memang hal wajib yang biasa dilakukan di ruang lingkup perkuliahan. Namun pengabdian kepada masyarakat menjadi bagian pengaplikasian hasil pembelajaran mahasiswa,” jelas Harmonis.
Sementara itu, Muhammad Sahrul, S.Sos., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Lapangan menyampaikan bahwa adanya mahasiswa di Desa Hambaro memberikan manfaat besar dalam penguatan perekonomian masyarakat. “Mereka (mahasiswa) melakukan progres yang cukup baik dan bekerja secara sistematis. Karena ini merupakan kegiatan hibah dari Kemendikbudristek, sehingga banyak yang mereka lakukan tidak hanya pelatihan tetapi mencoba untuk mengakses sumber-sumber yang bisa membantu kelompok binaan mereka, seperti kerja sama dengan Baznas Bogor, Lazismu Bogor, dan Lazismu UMJ,” tutur Sahrul.
Kaprodi Kesejahteraan Sosial ini juga menyampaikan harapannya terkait kegiatan mahasiswa di lingkungan masyarakat dan dilakukan secara terus-menerus. “Agenda seperti ini harus selalu dilaksanakan, karena sejatinya mahasiswa setelah menyelesaikan program studi akan terjun di tengah masyarakat. Maka kesempatan seperti ini, saya kira menjadi mahal harganya karena bagaimanapun kedepannya kita akan menjadi bagian dari salah satu kelompok masyarakat tersebut,” tegas Sahrul.
Wahyudin, perwakilan kelompok binaan menyampaikan rasa terimakasih kepada mahasiswa UMJ yang telah memberikan waktu, tenaga, ide, dan gagasan kepada masyarakat Desa Hambaro. Wahyudin menjelaskan bahwa potensi Desa Hambaro sangat banyak, terbukti dengan hadirnya mahasiswa PPK Ormawa HMKS FISIP UMJ yang mendorong masyarakat menggali potensinya.
“Sebetulnya, banyak sekali potensi dari kampung kami, hanya saja terkendala oleh beberapa persoalan. Alhamdulillah, karena ada masukan dan edukasi dari mahasiswa UMJ kurang lebih empat bulan ini banyak mendatangkan narasumber ahli, sehingga kami mendapatkan gambaran mengenai manajemen, produksi, serta pemasaran di dunia digital. Kami berharap adanya pengawasan lebih lanjut walaupun kegiatan ini telah berakhir nanti,” ungkap Wahyudin. (ID/MN/KSU)