Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) optimis bahwa UMJ akan meraih predikat unggul pada akreditasi ulang mendatang. Hal tersebut diungkapkannya dalam sambutan pada acara pembukaan Workshop Pendampingan Publikasi Internasional yang digelar APPPTMA (Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhamamdiyah) pada Jumat (27/05) di Aula Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMJ.
Menurutnya, APPPTMA dapat mendorong dalam upaya percepatan peningkatan kualitas dosen untuk meraih jabatan akademik melalui program pendampingan. “Saat ini UMJ memiliki 17 guru besar. Sesuai dengan target 2025, UMJ harus punya 27 guru besar. Diharapkan dalam kurun waktu tiga sampai empat tahun ke depan, UMJ melahirkan guru besar sebanyak itu,” ungkap Ma’mun.
Dalam kurun waktu satu semester ke belakang, UMJ telah melahirkan empat guru besar. Menurut rektor UMJ, hal tersebut merupakan prestasi yang cukup bagus. “Harapannya nanti ada pendampingan yang serius unntuk memperoleh guru besar,” ujar Rektor UMJ tersebut.
Universitas Muhammadiyah Jakarta berupaya serius dalam melakukan percepatan dalam melahirkan dosen bergelar doktor dan guru besar. Saat ini, UMJ memiliki sebanyak 17 dosen bergelar guru besar, dan dosen bergelar doktor sebannyak 32% dari keseluruhan jumlah dosen. Rektor UMJ sangat berharap angka tersebut akan terus bertambah. Keseriusan UMJ melahirkan doktor dan guru besar diwujudkan dengan dibentuknya tim percepatan yang akan melakukan pendampingan dan pemantauan para dosen yang akan diajukan menjadi guru besar.
Dengan adanya program yang digagas oleh APPPTMA, juga menjadi salah satu dorongan bagi para dosen untuk terus mengasah dan meningkatkan kualitas yang nantinya tidak hanya berdampak bagi karir pribadi tapi juga ikut memajukan institusi dalam hal ini UMJ.
Melalui kegiatan workshop tersebut, Rektor UMJ sangat mendorong para dosen untuk segera menyelesaikan studi doktor dan mendorong percepatan proses ajuan calon guru besar sehingga dapat menjadi amunisi bagi pencapaian UMJ menuju kampus unggul tahun 2025. (DN)