Badan Penjamin Mutu (BPM) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menyelanggarakan Workshop Daring Penyusunan Instrumen Akreditasi Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAM-Dik) pada 11 dan 12 April 2022 yang dilakukan seraca daring melalui Zoom Meeting.
Narasumber yang mengisi workshop ini adalah Prof. Dr. Joko Harun Prayitno, M.Hum., pada hari pertama (11/04) dan Prof. Dr. Joko. Nurkamto, M.Pd., pada workshop hari kedua (12/04)
Turut hadir Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, Dekan Fakultas Agama Islam (FAI UMJ), Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP UMJ).
Peserta workshop kali ini tidak hanya dari UMJ namun juga dari beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), dan univeritas lain yakni Universitas Pakuan, Universitas Islam Indonesia, IAIN Palangkaraya, serta Univeristas Islam Sultan Agung.
Ketua BPM Dr. Tria Astika Endah Permatasari, SKM., MKM., dalam sambutannya ia berharap agar kegiatan ini tidak hanya untuk memperoleh ilmu namun juga untuk mengikat tali silaturahmi yang baik. “Semoga ke depannya kita bisa bersinergi baik sesama PTMA maupun non PTMA untuk memperoleh akreditas unggul khusus dalam hal LAM-Kependidikan”, ungkap Tria.
Pada kesempatan yang sama Rektor UMJ, Dr. Ma’mun Murod, M.Si., turut memberikan sambutan sekaligus membuka acara workshop. “Acara yang digagas oleh BPM pagi ini menjadi sebuah keniscayaan karena sudah menjadi amanat dari undang-undang terkait pendidikan tinggi”, kata Ma’mun.
Ia berharap agar dibentuknya Lam-Kependidikan ini bukan sebagai lepas tanggung jawab pemerintah terutama dalam hal pendanaan atau pembiayaan akreditasi.
“Sembari kita tetap menjalankan kebijakan pemerintah, kita tetap sebagai dunia kampus yang tentu punya nalar kritis dalam menyikapi berbagai kebijakan”, tegas Ma’mun.
Prof. Dr. Joko Harun Prayitno, M.Hum., diawal paparannya ia menyatakan bahwa berharap agar UMJ nanti bisa memiliki akreditasi unggul. “Jika kita perhatikan berbagai kritik yang perlu kita hormati yakni dikatakan bahwa orang-orang pendidikan yang pioner dalam mengajar namun tidak untuk riset. Jadi untuk dosen-dosen pendidikan, kita juga harus pioner dalam riset dan juga pengabdian”.
Prof. Harun juga berpesan kepada peserta workshop untuk meraih akreditasi unggul. “Dosen perlu berkhidmat untuk universitas, pusatkan fikiran, perbuatan, energi, hati dan akademik di universitas kita masing-masing”. (KSU/WD)