Transisi Makna Kebebasan bagi Bangsa Indonesia

Beberapa waktu lalu, tepatnya 17 Agustus 2022, bangsa Indonesia memperingati suatu peristiwa yang menjadi tonggak bagi kedaulatan negara yaitu Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 tahun. Pada momen peringatan itu, tersirat suatu makna bahwa kemerdekaan yang diraih oleh para pahlawan bangsa bukanlah suatu hal yang mudah dan berdampak begitu besar bagi berdirinya bangsa Indonesia sampai saat ini. Peristiwa proklamasi kemerdekaan yang mengantarkan bangsa Indonesia bebas dari belenggu penjajahan tidak terlepas dari pengorbanan dan perjuangan para pendiri bangsa.

     Dahulu makna kemerdekaan ditandai dengan keadaan yang tidak terikat atau bebas dari penjajahan. Perjuangan yang dilakukan rakyat Indonesia saat itu tertuju pada satu capaian yaitu memperoleh kemerdekaan berkat usaha mereka sendiri dan bebas dari segala bentuk penindasan. Bagaimana rakyat bisa memperoleh pendidikan dan kehidupan yang layak, memanfaatkan sumber daya alam untuk kebutuhan, dan menyalurkan minat bakat mereka.

     Pada masa kolonialisme, rakyat Indonesia saling bahu membahu, mengerahkan segala tenaga dan pikiran mereka dalam melawan kekejaman penjajah. Bentuk perlawanan saat itu dilakukan melalui perang secara fisik dengan senjata maupun perang secara diplomasi. Seperti sosok Jenderal Soedirman dengan taktik Perang Gerilyanya yang mampu mengalahkan perlawanan penjajah, Bung Tomo dengan semangatnya yang membara sehingga menyulut para kaum muda dalam melawan kolonial, dan masih banyak pahlawan bangsa lainnya yang pantang menyerah dalam meraih kemerdekaan.

Baca Juga : UMJ dan PT Abuba Steak Tandatangani MoU

     Bentuk perang secara diplomasi sebagian besar dilakukan oleh golongan intelektual yang menuangkan gagasan dan idenya dalam usaha memperoleh kemerdekaan. Selain itu, melakukan diplomasi dengan perwakilan negara penjajah misalnya dalam memutuskan hak dan kewajiban rakyat pada saat itu. Pada kondisi tersebut, tidak jarang diwarnai dengan pemberontakan atau penolakan akan keputusan yang dirasa tidak sesuai dan merugikan rakyat Indonesia. Namun, para pendiri bangsa terus mengupayakan strategi dalam pemenuhan hak rakyat Indonesia dan tujuan dalam mencapai kemerdekaan.

     Pada masa akhir pendudukan Jepang saat itu, ditandai dengan peristiwa bom atom di Hirosima dan Nagasaki serta kalahnya Jepang oleh Amerika Serikat pada Perang Dunia ke-2 di Pearl Harbour, membuat kedudukan Jepang di Indonesia saat itu mulai melemah dan dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia dalam mempersiapkan kemerdekaan. Sejak saat itu, muncul perdebatan dari berbagai golongan di seluruh Indonesia terkait bagaimana cara untuk bisa memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

     Terdapat perdebatan dari golongan tua dan golongan muda dalam memanfaatkan momentum kekalahan Jepang pada saat itu, hingga akhirnya Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta sebagai tokoh proklamator Indonesia dengan bantuan dari golongan tua dan muda lainnya berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2022 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.

     Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi tonggak awal dalam pembangunan bangsa Indonesia. Selain itu, dengan disahkannya Ir. Soekarno dan Moh.Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia saat itu banyak membawa perubahan bagi Indonesia, bagaimana rakyat Indonesia mulai bangkit dari belenggu penjajahan dan mulai menata segala aspek yang menunjang berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

     Namun, di tengah proses bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat seperti saat ini setelah meraih kemerdekaan masih diwarnai dengan beberapa kendala. Hal itu ditunjukkan dengan pemberontakan atau perlawanan kelompok tertentu terhadap masa pemerintahan pada saat itu, perubahan arah kebijakan dalam lingkup nasional, dan peristiwa lainnya yang mengantarkan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur seperti yang tercantum dalam alinea Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945.

     Makna kemerdekaan bagi bangsa Indonesia saat ini dipandang sebagai kebebasan yang tidak hanya terlepas dari penindasan atau penjajahan. Arti kebebasan bagi bangsa Indonesia saat ini berupa adanya wadah dan ruang bagi rakyat Indonesia untuk mendapatkan hak mereka sebagai warga negara dengan tetap menjunjung nilai-nilai luhur dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Era globalisasi saat ini, membuat makna kemerdekaan memiliki arti secara luas. Bentuk lainnya yaitu merdeka atau bebas dari segala bentuk pembodohan terhadap rakyat yang diiringi dengan perkembangan teknologi sebagai pemicu kebebasan berekspresi melalui media sosial namun tidak diiringi dengan sikap bertanggung jawab.

     Perkembangan teknologi saat ini menjadi salah satu bentuk dari transisi kebebasan atau kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Hal itu berupa adanya ruang untuk menyalurkan ide, gagasan, dan ekspresi. Namun, hal ini bisa memberi dampak negatif apabila kita sebagai rakyat Indonesia khususnya generasi muda untuk memanfaatkannya dengan bijak. Hendaknya kita mulai membiasakan budaya literasi digital yang baik sejak dini. Kita perlu memahami bahwa saat ini kita berada di era serba mudah dan serba bisa yang harus diimbangi dengan perilaku yang bijak.

     Tugas kita saat ini jauh lebih berat karena kita punya andil untuk mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah diraih dengan pengorbanan para pendiri bangsa pada masa lalu. Kondisi generasi muda saat ini cenderung untuk mengikuti gengsi atau meniru budaya asing sehingga menimbulkan perilaku yang tidak mencerminkan sikap sebagai generasi muda seperti perilaku konsumtif, perundungan, dan gaya hidup westernisasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk bisa menanamkan perilaku yang bermoral bagi generasi muda sejak dini.

     Sebagai generasi muda, kita bisa mengisi kemerdekaan dengan melakukan kegiatan produktif dan menyalurkan bakat atau minat kita untuk mengembangkan kemampuan diri. Selain itu, kita perlu meningkatkan rasa nasionalisme serta berupaya dalam menjunjung tinggi nilai-nilai yang menjadi jati diri bangsa Indonesia. Kita perlu mewarisi semangat juang para pahlawan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, dapat mendukung terciptanya kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berakhlak.