Ibu dan Beragam Kompleksitas Perannya

Ibu dan Beragam Kompleksitas Perannya
(Ilustrasi: KSU/Fachrul Rozi)

Ibu menjadi sosok luar biasa dengan berbagai peran yang dijalankan. Di balik senyum hangat terdapat kekuatan yang memancar dalam setiap peran yang ia emban. Pada saat yang sama, ia menjalankan peran sebagai pendamping hidup sekaligus menjadi guru untuk anak-anaknya. Keberadaannya tidak hanya menciptakan hubungan keluarga yang erat, tetapi juga memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan karakter generasi penerus. Tidak sekedar menjadi juru masak di dapur, tetapi beliau juga menjadi pengarah dalam keluarga untuk merancang fondasi nilai-nilai moral dan etika bagi anak-anaknya. Dengan bijak, beliau menjalankan peran sebagai guru yang memberikan pelajaran tentang kebaikan, empati, dan keadilan.

Dalam perspektif islam, ibu merupakan makhluk ciptaan Allah yang sangat dimuliakan dengan beberapa keistimewaannya. Bahkan islam menempatkan posisi ibu sangat tinggi di mata manusia sampai-sampai nabi Muhammad menyebut tiga kali ketika ditanya posisi ibu di mata anak dalam konteks berbakti. Sebagaimana yang dikutip dari Ibnu Battal, Imam Ibnu Hajar yang menjelaskan bahwa sosok ibu merupakan sosok yang luar biasa. Menurutnya, disebut nama ibu sebanyak tiga kali karena telah melewati tiga kesulitan yang diantaranya mengandung, melahirkan, dan menyusui. Oleh  karena itu, perempuan harus benar-benar menyadari, memahami, dan ikhlas memainkan peran yang harus diembannya. Berikut beberapa peran ibu.

Mengandung. Peran kodrati yang hanya mampu dilakukan oleh seorang ibu adalah mengandung. Kemampuan ibu dalam mengandung seorang anak merupakan anugerah terbesar bagi perempuan untuk menjadi seorang ibu. Peran ibu dimulai pada tahun ketika seorang perempuan mulai merasakan kehadiran janin di dalam rahimnya. Dalam fase ini, merupakan fase yang krusial bagi seorang ibu yang mengandung selama sembilan bulan. Selain mengalami perubahan fisik, seorang ibu juga merasakan perubahan emosional. Oleh karenanya peran dan usaha calon ibu sangat dibutuhkan untuk mendukung proses perkembangan janin.

Pendidik. Peran seorang ibu atau perempuan menjadi sorotan penting karena dari asuhan serta didikan mereka seringkali dipahami sebagai awal pembentukan akhlak, karakter, serta pondasi pertama bangsa dalam membangun sebuah generasi yang mampu memajukan bangsa. Jika perubahan dunia berada di tangan generasi muda, maka timbul pertanyaan siapa yang membentuk dan mempersiapkan generasi muda untuk mengubah dunia. Tentu itu semua tidak terlepas dari peran ibu sebagai madrasah pertama bagi anaknya. Oleh karenanya, sebagai seorang ibu perlu memiliki imajinasi visioner tentang masa depan, mampu mempersiapkan tantangan di masa depan, dan mengambil tindakan untuk menjawab tantangan tersebut.

Koki dan Ahli Gizi. Dalam menjalankan perannya sebagai ahli gizi, seorang ibu berperan memastikan bahwa makanan yang disajikan tidak hanya lezat tetapi juga memenuhi kebutuhan gizi bagi setiap anggota keluarganya. Proses memasak bukanlah sesuatu yang mudah yang harus dijalani seorang ibu. Mulai dari pengolahannya, kemahirannya dalam meracik bumbu, menciptakan rasa makanan yang lezat, hingga menyajikan dengan tampilan yang menarik.

Di balik kompleksitas peran seorang ibu, perjuangan seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Ia harus mampu mengatasi berbagai tantangan, baik dalam hal ekonomi maupun emosional. Untuk menjamin kebahagiaan keluarga, seorang ibu harus mengambil berbagai peran. Ibu adalah inspirasi, mengajarkan kita arti dari kesabaran dan perjuangan. Ia tak pernah mengenal kata menyerah, bahkan di tengah badai kehidupan ibu membuktikan bahwa kekuatannya tak terbatas. Sebagai sosok yang mampu menjalankan peran ganda, bahkan bertumpuk, ia tetap mampu menjaga harmoni dan kebahagiaan di rumah.