Ramadhan di Negeri Jiran: Pengalaman Penuh Warna di Universiti Utara Malaysia
Ramadhan di Negeri Jiran: Pengalaman Penuh Warna di Universiti Utara Malaysia (Foto: Musyafa Danish Alfitra Mahasiswa Study Abroad Prodi Komunikasi FISIP UMJ)

Terbang ke Negeri Jiran adalah sebuah tantangan besar, menghadapi kehidupan baru dengan ribuan harapan, dan pengalaman yang tak terhitung jumlahnya.

Inilah saya Musyafa Danish Alfitra seorang mahasiswa biasa yang berasal dari keluarga sederhana yang hanya ingin membawa dirinya jauh lebih baik, membahagiakan keluarga di rumah, serta memperjuangkan waktu dan tenaga untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. Pengalaman baru ini tentu menjadi tantangan bagi saya apakah saya mampu untuk survive atau tidak.

Di Tahun 2025 ini, menjadi rasa syukur yang luar biasa bagi saya, berkesempatan untuk mengikuti Program International Mobility Student 2025 di Universiti Utara Malaysia (UUM), Sintok, Kedah, Malaysia. Sungguh kesempatan ini harus digunakan semaksimal mungkin, selain menuntut ilmu, pengalaman lainnya juga akan didapat, seperti menjelajahi negeri asing, memiliki relasi Internasional, bisa belajar bahasa Inggris langsung bersama orang dari banyak negara.

Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), adalah institusi pendidikan dibalik kesempatan emas yang saya peroleh, institusi asal dimana saya menempuh Pendidikan Strata (Satu) di Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. UMJ sangat mendukung mahasiswanya untuk terus bertumbuh dan berkembang, memberikan banyak sekali peluang untuk study abroad yang tidak akan mungkin saya lewatkan.

Perjalanan ini berawal dari keteguhan hati serta kekuatan tekad, pada tanggal 10 Maret 2025, dengan rasa bangga saya memutuskan untuk terbang sendiri ke UUM, Sendiri tentu bukanlah suatu halangan bagi saya untuk meraih kesuksesan, tetap kuat dengan membawa harapan orang tua dan kampus UMJ tercinta.

Salah satu pengalaman berkesan saya adalah seru-seruan bersama mahasiswa International dalam acara Orientation Week Universiti Utara Malaysia 2024/2025 atau kalau di Indonesia akrab disebut Pengenalan Mahasiswa Baru. Disana saya bertemu dengan teman-teman saya dari Indonesia, serta berbagi banyak pengalaman dan mengenalkan budaya Indonesia kepada teman-teman dari negara lain.

Di 3 hari awal kedatangan, kami yang sesama muslim diajak untuk berbuka puasa bersama panitia-panitia yang menyambut kedatangan mahasiswa baru. Kemudian di malam harinya kami melakukan game-game seru untuk menguatkan keakraban satu sama lain, kemudian di malam terakhir kami diajak untuk berjoget bersama merayakan hari terakhir pengenalan mahasiswa baru.

Keseruan Ramadhan di UUM

Perjalanan menikmati bulan Ramadhan di UUM adalah salah satu hal yang sangat menarik untuk diceritakan. Kami mahasiswa dari Indonesia mendapatkan banyak hal yang berbeda dari Indonesia, mulai dari waktu yang lebih cepat 1 Jam hingga varian makanan pembuka puasa yang unik. Biasanya untuk menghemat pengeluaran kita selalu pergi ke Masjid untuk salat Magrib sekaligus berbuka bersama disana, karena UUM menyedia buka puasa gratis di Masjid, dan cukup mengenyangkan sampai malam hari.

Selain itu banyak hal-hal menarik yang saya temukan di UUM ini, mulai dari bertemu dengan mahasiswa yang berasal dari kota yang sama, bahkan bertemu dengan yang satu sekolah dengan saya dulu. Ini menambah pengalaman menarik bahwa ternyata sangat banyak warga Indonesia yang berkuliah di UUM.

Perkuliahan sudah berjalan seperti biasanya pasca pengenalan mahasiswa baru. Dosen-dosen disini sangat ramah dan menyambut baik kedatangan kita di UUM. Perkuliahan di bulan puasa ini sementara masih daring, dan akan kembali tatap muka setelah Idul Fitri.

Cerita Kehidupan di UUM

Kami menjalani keseharian kami di Asrama, berdekatan dengan mahasiswa dari berbagai negara yang pastinya dengan cepat kita dapat akrab satu sama lain. Beragam ciri khas saya temukan disini, mulai dari aksen Inggris yang berbeda, hingga perbedaan budaya individu tiap Individu. Kita seringkali belajar bahasa satu sama lain yang membuat obrolan semakin hangat.

Makanan disini cukup berbeda dengan Indonesia, karena mereka seringkali mengutamakan bumbu dengan kuah kari yang sedap, di tambahkan dengan lauk seperti ayam, daging hingga sayur membuat cita rasa makanan disini menjadi daya tarik tersendiri bagi mahasiswa asing. Tetapi ada satu hal yang membuat saya kehilangan, yaitu sambal pedas, karena disini jarang sekali terlihat sambal, sekalipun ada itu tidak pedas rasanya.

Banyak menu makanan yang kita cicipi seperti Nasi Kandar, Nasi Lemak dan Nasi Biryani, kemudian uniknya banyak juga persamaan kuliner di Indonesia dan di Malaysia, seperti pada hari raya orang Malaysia juga biasa menyantap Rendang dan Ketupat sebagai makanan hari raya, bahkan mereka disini juga balik ke kampung halamannya sama seperti di Indonesia.

Hari-hari berikutnya tidak kalah menarik, setelah bulan Ramadhan akan ada acara menarik yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Utara Malaysia (PPI UUM), disini mahasiswa dari Indonesia memiliki komunitas sendiri untuk menyambut mahasiswa baru dari negaranya. Acara yang mereka selenggarakan dianataranya seperti

Studium Generale antar mahasiswa Indonesia, Outbound, Demo UKM, hingga puncak acara yaitu Gala Dinner.

Dari kesempatan ini saya belajar, bahwa tidak ada pengalaman bermakna apabila kita tidak pernah mencoba dan ambil resiko. Semua itu datang dari keberanian dan keyakinan bahwa saya mampu untuk melewati tantangan ini.

Editor : Dian Fauzalia

Musyafa Danish Alfitra Mahasiswa Prodi Komunikasi FISIP UMJ berbagi pengalaman saat mengikuti Program International Mobility Student 2025

Musyafa Danish Alfitra

Mahasiswa Prodi Komunikasi FISIP UMJ
Program International Mobility Student 2025

Kamu mahasiswa aktif UMJ? Punya pengalaman yang menarik untuk dibagikan? Silakan tulis pengalamanmu dalam 700-1400 kata, lalu kirim ke email ksu@umj.ac.id. Tulisan yang terpilih akan dimuat di Kolom Mahasiswa website www.umj.ac.id.