
Pergi ke negeri orang adalah salah satu impian saya. Selain untuk memperdalam ilmu dan memperluas wawasan, belajar di negeri orang juga menjadi momen pertukaran budaya bangsa serta mempersiapkan diri untuk bersaing di dunia kerja global.
Tahun 2024 adalah salah satu tahun keberuntungan bagi saya, Julient Zahra, karena berkesempatan mengikuti program International Credit Transfer (ICT) di Kyung-In Women’s University.
Beruntung, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) tempat saya menimba ilmu di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Pendidikan (Prodi PBI FIP) membuka program pertukaran mahasiswa ke Korea Selatan.
Ini membuktikan masa kuliah adalah kesempatan emas untuk menjelajahi dunia. Terlibat dalam program ICT ini menjadi salah satu kebanggaan terbesar dalam hidup saya.
Saya percaya pengalaman belajar di lingkungan internasional akan meningkatkan kemampuan adaptasi, komunikasi lintas budaya, dan memperkaya cara pandang saya terhadap dunia.
Pada 28 Agustus 2024, saya bersama empat teman dari berbagai fakultas memulai perjalanan ke Korea Selatan. Mereka adalah Jihan Hajidah Wibowo dari program studi yang sama dengan saya, Izzana Fatima Mernisi AG dari Prodi Kesehatan Masyarakat, Marshanda Isna Nurafni dari Prodi Ilmu Komunikasi, dan Annisa Yorisvina Mulya dari Prodi Akuntansi.
Selama satu semester atau sekitar empat bulan, kami menjalani kehidupan sebagai mahasiswa pertukaran. Akhirnya satu dari banyak impian saya terwujud, yaitu belajar di luar negeri. Selain kuliah, kami punya pengalaman bertukar budaya yang sangat unik dan bermakna.
Dadar Gulung Go Internasional
Selama di Korea Selatan, salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi saya adalah pertukaran budaya. Kami mengikuti kegiatan kebudayaan yang diadakan oleh kampus Kyung-In Women’s University. Kami diajak untuk mencoba pakaian adat Korea yaitu hanbok,dan belajar tarian traditional Korea Selatan.

Saya juga menghadiri festival lokal yang memperkenalkan seni dan makanan khas Korea. Selain itu, kami mengadakan sebuah acara di kampus untuk tugas akhir yang memperkenalkan makanan khas Indonesia dan Malaysia.
Saya, yang tergabung dalam Tim 1, memperkenalkan minuman wedang jahe dan kue dadar gulung atau ketayap, sambil menjelaskan khasiatnya serta rempah-rempah khas yang digunakan.
Kami tidak menyangka, mahasiswa Kyung-In Women’s University sangat antusias melihat dan mencicipi dadar gulung. Mereka menyukai makanan berwarna hijau dengan isian unti kelapa manis ini. Kami senang sekali karena bisa membawa dadar gulung go international.
Sementara itu, Tim 2 membuat tantangan memakan sambal terpedas dengan nasi lemak, yang berhasil menyita perhatian banyak orang. Acara ini menjadi momen yang menyenangkan sekaligus mempererat hubungan dengan mahasiswa internasional lainnya.
Pertukaran budaya ini menjadi sangat berkesan bagi saya. Tidak hanya mengenal budaya Korea Selatan, tapi kami juga dapat memperkenalkan budaya Indonesia kepada orang Korea Selatan.
Tidak semua pengalaman berjalan mulus. Awalnya, saya menghadapi tantangan dari segi bahasa. Meskipun sebagian besar kelas menggunakan bahasa Inggris, ada saat-saat di mana saya merasa kesulitan memahami aksen atau istilah teknis yang baru bagi saya.
Asyiknya Belajar Bersama Mentor Lokal
Seiring waktu, saya belajar untuk menyesuaikan diri dan menjadikan tantangan ini sebagai pelajaran berharga.

Kampus juga menyediakan program mentor-mentee yang mempertemukan saya dan teman dari Malaysia dengan mentor lokal. Mentor kami sangat membantu, baik dalam menjelaskan hal-hal terkait akademik maupun kehidupan sehari-hari di Korea.
Mereka mengajarkan kami cara menggunakan transportasi umum, memilih makanan halal, hingga memberikan rekomendasi tempat wisata menarik. Hubungan yang terjalin dengan mentor lokal ini memperkaya pengalaman kami dalam menjelajahi budaya Korea sekaligus membangun persahabatan yang tak terlupakan.
Proses pembelajaran di Kyung-In sangat terstruktur dan inspiratif. Para profesor memberikan contoh kedisiplinan dan komitmen luar biasa yang terus memotivasi kami untuk berkembang, baik melalui diskusi kelas maupun kegiatan di luar kelas
Saya juga terkesan dengan fasilitas kampus yang sangat mendukung, seperti perpustakaan, kolam berenang, ruang olahraga (gymnasium), golf, dan ruang diskusi yang nyaman.
Pengalaman hidup, belajar, dan bersosialisasi di Korea Selatan ini benar-benar membuka wawasan saya. Dampak terbesar dari program ini adalah meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan untuk menghadapi tantangan.
Saya belajar untuk lebih mandiri, berpikir kritis, dan menghargai perbedaan budaya. Selain itu, pengalaman ini akan memberikan nilai tambah untuk karier di masa depan.
Semoga program pertukaran ini terus memberikan manfaat besar bagi perkembangan diri dan karier saya, serta menginspirasi mahasiswa lain untuk mengambil langkah serupa.
Editor: Dinar Meidiana

Julient Zahra
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Pendidikan UMJ
International Credit Transfer Program in Kyung-In Women’s University South Korea
Kamu mahasiswa aktif UMJ? Punya pengalaman yang menarik untuk dibagikan? Silakan tulis pengalamanmu dalam 700-1400 kata, lalu kirim ke email ksu@umj.ac.id. Tulisan yang terpilih akan dimuat di Kolom Mahasiswa website www.umj.ac.id.