Gerakan Sungai Bersih YLS UMJ bersama KCD
Mahasiswa YLS UMJ saat susur Sungai Ciliwung sejauh 4 km di kawasan Grand Depok City, Depok, Jawa Barat, Sabtu (19/11/2024). (Foto: Dok. Pribadi)

Lingkungan hidup merupakan aspek penting yang mempengaruhi kualitas hidup manusia. Di tengah perkembangan industri dan urbanisasi yang pesat, alam kerap kali menjadi korban. Masalah lingkungan yang paling mendesak di Indonesia adalah pencemaran sungai, termasuk Sungai Ciliwung.

Sebagai negara dengan banyak sungai besar, Indonesia menghadapi tantangan serius dalam menjaga kebersihan aliran air ini. Pencemaran sungai tidak hanya mengancam ekosistem, tetapi juga kesehatan masyarakat yang bergantung pada sumber air bersih tersebut.

Baca juga: Mahasiswa YLS UMJ Ikuti Edukasi Lingkungan di Sungai Ciliwung Bersama KCD

Sungai Ciliwung, salah satu sungai terpenting di Jabodetabek, telah menjadi salah satu ikon permasalahan pencemaran di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, aliran sungai ini mengalami degradasi yang sangat serius akibat sampah plastik, limbah rumah tangga, hingga limbah industri.

Kondisi ini diperparah oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan minimnya penegakan hukum terhadap pelanggar yang membuang sampah sembarangan.

Salah satu gerakan yang muncul untuk mengatasi masalah ini adalah inisiatif pemuda yang tergabung dalam Komunitas Ciliwung Depok (KCD). Gerakan itu kemudian turut mendorong inisiasi dari mahasiswa Youth Leader Scholarship Universitas Muhammadiyah Jakarta (YLS UMJ) untuk meningkatkan pemahaman tentang kelestarian sungai.

YLS UMJ berkolaborasi dengan KCD menggalakkan kampanye bertajuk “Sungai Bersih, Masa Depan Cerah.” Gerakan ini bertujuan untuk membersihkan sungai, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta menjaga keberlanjutan ekosistem sungai di sekitar wilayah Depok dan sekitarnya.

Pendidikan adalah kunci perubahan sosial. Dalam hal ini, mahasiswa YLS UMJ tidak hanya memposisikan diri sebagai akademisi, tetapi juga sebagai agent of change (agen perubahan). Mereka percaya bahwa gerakan mahasiswa memiliki potensi besar untuk mengubah masyarakat melalui contoh nyata.

Dengan modal semangat muda dan pengetahuan yang mereka miliki, mereka berupaya menggerakkan komunitas untuk lebih peduli terhadap lingkungan, khususnya kebersihan sungai.

Mahasiswa UMJ menggelar berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membersihkan sungai dan meningkatkan kesadaran publik. Beberapa di antaranya termasuk kampanye sosial, edukasi lingkungan, serta aksi bersih-bersih sungai secara langsung.

Selain itu, KCD juga aktif melakukan advokasi dengan pemerintah daerah agar kebijakan-kebijakan yang mendukung pelestarian lingkungan dapat diimplementasikan dengan baik.

KCD, Pelopor Kebersihan Sungai Ciliwung

KCD telah lama dikenal sebagai salah satu komunitas yang aktif dalam menjaga kebersihan sungai, khususnya Sungai Ciliwung. Komunitas ini terdiri dari berbagai elemen masyarakat yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki visi untuk mewariskan sungai yang bersih dan sehat bagi generasi mendatang.

KCD telah melakukan banyak kegiatan, mulai dari kampanye edukasi di sekolah-sekolah hingga aksi nyata membersihkan sungai secara berkala. Salah satu kegiatan rutin mereka adalah mengadakan gotong royong membersihkan sampah di sepanjang aliran Sungai Ciliwung di wilayah Depok.

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan anggota komunitas, tetapi juga masyarakat umum dan berbagai organisasi, termasuk mahasiswa UMJ. Kerja sama antara KCD dan mahasiswa UMJ menjadi sinergi yang sangat penting dalam gerakan “Sungai Bersih, Masa Depan Cerah.”

Gerakan “Sungai Bersih, Masa Depan Cerah”

Gerakan ini tidak hanya bertujuan membersihkan sungai dari sampah. Lebih jauh dari itu, gerakan ini memiliki beberapa tujuan penting, yaitu:

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat

Salah satu misi utama gerakan ini adalah mengubah cara pandang masyarakat terhadap kebersihan sungai. Masih banyak masyarakat yang menganggap sungai sebagai tempat pembuangan akhir limbah rumah tangga dan sampah. Oleh karena itu, edukasi melalui berbagai kampanye dan aksi nyata sangat penting untuk mengubah kebiasaan ini.

2. Mengurangi pencemaran sungai

Dengan menggelar aksi bersih-bersih sungai secara berkala, gerakan ini berupaya mengurangi jumlah sampah di aliran Sungai Ciliwung. Selain membersihkan sungai, kegiatan ini juga bertujuan untuk memetakan titik-titik pencemaran yang paling parah dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk menemukan solusi jangka panjang.

3. Melestarikan ekosistem sungai 

Pencemaran sungai tidak hanya berdampak pada manusia, tetapi juga mengancam keanekaragaman hayati di dalamnya. Banyak spesies ikan dan hewan air lainnya yang terancam punah akibat pencemaran air. Melalui gerakan ini, harapannya ekosistem sungai dapat pulih kembali dan mendukung kehidupan seluruh makhluk hidup.

4. Menjadikan sungai sebagai sumber daya berkelanjutan

Sungai adalah salah satu sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Gerakan ini bertujuan untuk memastikan, sungai dapat terus dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh generasi sekarang maupun yang akan datang, baik sebagai sumber air bersih, tempat rekreasi, maupun jalur transportasi.

Strategi dan Kegiatan

Untuk mencapai tujuan tersebut, gerakan ini mengadopsi berbagai strategi dan metode yang beragam. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain.

1. Aksi bersih-bersih sungai 

Salah satu kegiatan rutin KCD adalah aksi bersih-bersih sungai. Melalui gerakan ini, mahasiswa YLS UMJ bersama anggota KCD dan masyarakat sekitar bekerja sama membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di sepanjang aliran sungai.

2. Kampanye

Kampanye lingkungan melalui media sosial, seminar, dan lokakarya di sekolah-sekolah serta komunitas-komunitas lokal menjadi salah satu misi mahasiswa YLS UMJ. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan sungai dan dampak negatif dari pencemaran.

Tantangan dan Harapan

Seperti halnya gerakan lingkungan lainnya, gerakan “Sungai Bersih, Masa Depan Cerah” juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah kesadaran masyarakat rendah. Masyarakat masih menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.

Selain itu, minimnya infrastruktur untuk pengolahan sampah dan limbah di sekitar aliran sungai juga menjadi tantangan tersendiri. Meski demikian, mahasiswa UMJ dan Komunitas KCD tidak berputus asa.

Mereka yakin dapat mengatasi permasalahan dengan kerja keras dan kolaborasi antara berbagai pihak. Gerakan ini juga diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk memulai inisiatif serupa.

Melalui aksi bersih-bersih, dan kampanye, gerakan ini bertujuan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi lingkungan. Sungai yang bersih bukan hanya milik kita hari ini, tetapi juga warisan berharga bagi generasi mendatang.


Editor: Dinar Meidiana

tegar alimudin fisip umj dan yls umj

Tegar Alimudin

Mahasiswa Prodi Ilmu Politik FISIP UMJ
Penerima Beasiswa Program Youth Leader Scholarship UMJ.

Kamu mahasiswa aktif UMJ? Punya pengalaman yang menarik untuk dibagikan? Silakan tulis pengalamanmu dalam 700-1400 kata, lalu kirim ke email ksu@umj.ac.id. Tulisan yang terpilih akan dimuat di Kolom Mahasiswa website www.umj.ac.id.