Kolaborasi dengan USIM, MIKOM UMJ Gelar Simposium Internasional Pascasarjana Perdana

Oleh :
Kontributor FISIP
foto bersama usai kegiatan diskusi publik bertema bertema Bahas Media Komunikasi dan Kebijakan Publik Perspektif Islam, Selasa (11/06/2025). (Foto: Dok. Pribadi)

Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (MIKOM FISIP UMJ) menggelar Simposium Internasional pascasarjana perdana pada hari Selasa (10/6/25). Kegiatan yang bekerja sama dengan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) ini diselenggarakan dengan tema Islamic Perspective in Media Communication and Public Policy: Challenges and Opportunities di Aula Kasman Singodimedjo, FISIP UMJ.

Pada acara Postgraduate Symposium on Contemporary Islamic Communicarion in Media ini, Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si, menyampaikan apresiasi kepada Prodi Magister Ilmu Komunikasi FISIP UMJ serta menyambut hangat kolaborasi dengan USIM. Ia menekankan bahwa simposium ini menjadi langkah strategis untuk mempertemukan berbagai disiplin ilmu khususnya komunikasi dan kebijakan publik dari perspektif islam dalam merespons isu-isu global.

“Saya apresiasi atas terselenggaranya simposium Internasional pertama kali dengan mempertemukan mahasiswa Pascasarjana UMJ dengan mahasiswa USIM dalam ruang diskusi ilmiah dengan perspektif Islam. Simposium ini mencerminkan identitas UMJ sebagai kampus yang mengintegrasikan ilmu dan nilai keislaman. Di tengah isu-isu global, penting bagi kita untuk menghadirkan perspektif Islam yang solutif dan inklusif, khususnya dalam bidang komunikasi dan kebijakan publik,” ujar Profesor Ilmu Politik ini.

Dr. Lusi Andriyani, M.Si, Wakil Dekan I FISIP UMJ menilai acara ini upaya membentuk ruang dialog lintas negara yang memperkaya pemahaman budaya dan keilmuan.

“Kami merasa terhormat menjadi bagian dari acara ini untuk membentuk dialog serta bertukar pengetahuan dan budaya antara Indonesia dan Malaysia. Kami berharap acara ini dapat terus berlanjut dengan fokus pada kolaborasi ilmiah khususnya dalam isu-isu media dan komunikasi,” ungkapnya.

Sementara itu, Mohd Faiz Zaidon Mahasiswa Pascasarjana USIM menyampaikan bahwa kolaborasi antara universitas ini menjadi momen yang sangat berharga, karena dapat memberikan wadah yang sangat baik untuk bertukar gagasan, berbagi wawasan, serta mempererat hubungan akademik lintas negara.

“Saya berharap simposium pascasarjana nantinya akan terus menjadi wadah yang kuat untuk kolaborasi akademik, pertukaran pengetahuan, dan jejaring antara para peneliti lintas institusi dan negara. Simposium ini memberikan kesempatan berharga untuk berbagi wawasan, menerima masukan konstruktif, serta mengeksplorasi potensi kerja sama penelitian, publikasi, atau inisiatif keterlibatan masyarakat bersama,” jelas dosen Centre for Foundation and General Studies (CFLGS), University of Cyberjaya Malaysia ini.

Pada Simposium perdana ini, Mohd berkesempatan memberi pemaparan hasil risetnya tentang Transformasi Digital, Strategi Komunikasi, dan Motivasi Kerja di Tempat Kerja Kalangan Dosen Asing, Malaysia. “Studi ini mengeksplorasi bagaimana strategi komunikasi yang efektif dapat meningkatkan motivasi kerja selama inisiatif transformasi digital, khususnya bagi staf akademik asing. Saya membagikan temuan awal, kerangka konseptual utama, serta implikasi bagi institusi pendidikan tinggi yang bertujuan meningkatkan keterlibatan dan kinerja staf melalui perubahan digital,” tambahnya.

Endika Wijaya, Mahasiswa MIKOM UMJ menambahkan bahwa agenda simposium ini selain dapat menambah wawasan dan memperluas koneksi, juga membuka peluang baru dalam hal kolaborasi penelitian maupun melanjutkan studi dengan universitas luar negeri.

“Pada kesempatan ini, menjadi momen luar biasa karena saya bersama dengan rekan riset saya, Reza Alerio Reihan dan Yulianti berkesempatan untuk memaparkan hasil penelitian dengan judul ‘Islamic Ethics and Digital Speech Governance: Negotiating the Boundaries of Expression and Blasphemy in Indonesia’. Studi ini mengeksplorasi hubungan antara etika Islam dan regulasi pecakapan digital dalam menentukan batasan antara kebebasan berekspresi dan penistaan ​​agama. Alhamdulillah topik penelitian ini mendapat apresiasi dari Dr. Norhayati dari USIM,” jelasnya.

Tidak hanya mahasiswa MIKOM, pada kesempatan ini Mahasiswa Magister Administrasi Publik turut serta memaparkan hasil riset pada simposium perdana ini. Rahmat Hidayat menyampaikan bahwa kegiatan simposium ini sangat positif bagi kedua lembaga institusi UMJ maupun USIM karena banyak hal yang berkaitan dengan isu sosial yang bisa didiskusikan sehingga membantu mahasiswa untuk berpikir kritis dan responsif terhadap permasalahan global.

“Pada kesempatan ini, saya memaparkan hasil riset saya tentang revitalisasi etika Islam terhadap para aparatur birokrasi sebagai penyelenggara pelayanan publik. Melalui simposium ini, saya berharap semoga kegiatan ini juga dapat dilakukan oleh prodi lainnya agar semakin banyak ruang kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan pembelajaran,” tutupnya.

Editor : Sofia Hasna