Ketua Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al – Islam dan Kemuhammadiyahan (LPP AIK) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ingatkan pentingnya kesadaran Hari Kebangkitan pada pengajian rutin jum’at. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui platform zoom, Jum’at (20/06/2025).
Baca juga: Ketua LPP AIK UMJ: Q.S. Al-Mursalat Ingatkan Peran Malaikat Pembawa Kebaikan
Fakhrurazi membahas tentang Qur’an Surat An Nazi’at Ayat 1 sampai 26. Surat ini menjelaskan tentang peringatan tegas dari Allah SWT untuk manusia yang mengingkari hari kebangkitan dan bersikap sombong terhadap kebenaran.
“Surat ini berawal dari sumpah Allah melalui lima jenis malaikat yang bertugas mencabut nyawa yang menandakan bahwa proses kematian adalah bagian dari takdir ilahi yang pasti dan tidak dapat dihindari,” ujarnya.
Pada ayat 6 sampai 14 menjelaskan tentang penggambaran kedahsyatan hari kiamat. Hari itu digambarkan dengan bunyinya terompet sangkakala sebanyak tiga kali. Hari itu juga digambarkan sebagai hari di mana semua manusia dibangkitkan dari kuburnya.
“Ketika terompet dibunyikan orang beriman akan dalam keadaan tentram sedangkan orang yang ingkar akan panik dan lari kesana kemari,” tambah Fakhrurazi.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pada ayat 15 sampai 20 mengisahkan kembali kisah Nabi Musa dan Fir’aun. Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan Musa untuk menyampaikan kebenaran kepada Fir’aun yang telah melampaui batas. Musa mengajaknya bertobat dan memperingatkan tentang azab yang berat jika ia tetap membangkang.
Meski telah diperlihatkan mukjizat besar, Fir’aun tetap tidak beriman. Akhirnya, Allah membinasakannya dengan mencabut nyawanya secara keras. Ia ditenggelamkan di Laut Merah, dan kematiannya menjadi hina, tubuhnya terkubur oleh air dan pasir sebagai bukti kebinasaan bagi orang yang sombong dan ingkar.
“Jangan sampai kesombongan, kesenangan dunia, dan keraguan terhadap hari akhir menutup hati dari kebenaran,” tutup Fakhrurazi.
Editor : Dian Fauzalia