Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengadakan Kuliah Umum dengan tema Peranan Ilmu Ekonomi dalam Menganalisa Kegiatan Perekonomian, Kamis (12/6/25). Kegiatan yang diselenggarakan di Aula FEB UMJ lantai 4 ini, menghadirkan dua narasumber utama, termasuk pakar ekonomi dari Malaysia.
Baca juga: Dosen FEB UMJ Jadi Pendamping Manajemen Operasi dan Akuntansi UMKM di Tangsel
Dekan FEB UMJ, Dr. Luqman Hakim, SE., M.Si., menyampaikan keberhasilan lulusan FEB tidak hanya diukur dari gelar, tetapi dari kemampuan mereka menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat, terutama dalam aspek ekonomi dan kesehatan.
“Kesejahteraan ekonomi sangat membantu menyelesaikan persoalan hidup, tetapi jangan lupa, kesehatan adalah kesejahteraan paling utama. Dan sehat itu harus dilihat dari aspek fisik maupun nonfisik,” ujar Lukman.
Ia menegaskan kepada mahasiswa tentang pentingnya kemampuan berpikir kritis di era banjir informasi digital. Menurutnya di tengah ledakan informasi yang datang setiap detik, manusia harus mampu memilah dan menganalisis informasi yang valid agar tidak tersesat dalam pengambilan keputusan.
Narasumber pertama yaitu pakar ekonomi makro dan mikro dari University of Malaya, Malaysia Prof. Sadono Sukirno. Dalam paparannya, ia membahas “Dinamika Ekonomi Makro dan Mikro dalam Konteks Global dan Implikasinya bagi Indonesia.”
Sadono menjelaskan bahwa ilmu ekonomi bukan sekadar teori, melainkan alat untuk memahami dan menganalisis perilaku ekonomi masyarakat. Ia membedakan dua pendekatan utama dalam analisis ekonomi yaitu deskriptif dan analitis.
“Mikro ekonomi adalah analisa sistem pasar tentang bagaimana barang dan jasa diproduksi, didistribusikan, dan dikonsumsi. Dalam hal ini, peran pemerintah sangat penting untuk mengatasi kelemahan pasar,” ujarnya.

Sadono juga menegaskan pentingnya memahami kelangkaan, yakni kondisi ketika sumber daya yang tersedia tidak mencukupi permintaan masyarakat. Ini adalah inti dari berbagai persoalan ekonomi yang harus dipecahkan oleh para ahli ekonom.
Kuliah umum dilanjutkan oleh pakar Digital Governance dari UMJ Prof. Dr. Taufiqurrahman, S.Sos., M.Si. Ia membahas tema “Arah Ekonomi Digital Indonesia: Peluang Ekonomi dan Bisnis.”
Taufiqurrahman menekankan pentingnya penguasaan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) dalam menghadapi era digital. Ia menyebut bahwa AI memiliki lebih dari 144 jenis kecerdasan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor, termasuk bisnis.
“Kita harus lebih pintar dari AI. Karena pada akhirnya, kitalah yang mengontrol mereka, bukan sebaliknya,” ujarnya.
Taufiqurrahman menambahkan agar mahasiswa tidak sekadar menjadi pengguna teknologi, tetapi juga sebagai pencipta dan pengembang solusi berbasis AI. Ia mengajak mahasiswa untuk melihat realitas bisnis AI sebagai peluang.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara FEB UMJ dan Penerbit Raja Grafindo Persada, yang bertujuan untuk memperkaya wawasan mahasiswa mengenai dinamika ekonomi dan tantangan di era digital.
Editor : Sofia Hasna