Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara Halalbihalal Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah 1446 H. Acara Halalbihalal ini dilakukan pada hari Sabtu (19/4) di Auditorium KH. Ahmad Azhar Basyir, Gedung Cendekia. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyampaikan bahwa agenda halalbihalal ini sebagai momentum untuk mempererat silaturahmi antar sektor baik lembaga pemerintah, hingga kedutaan besar negara, memperkuat ukhuwah Islamiyah, serta semakin memajukan persyarikatan Muhammadiyah.
Baca juga: Haedar Nashir: Halalbihalal sebagai Momentum Perkuat Kolaborasi Umat dan Bangsa
Guru Besar Ilmu Politik ini juga apresiasi dan terima kasih kepada Pimpinan Pusat Muhammadiyah atas kepercayaan yang diberikan kepada UMJ sebagai tuan rumah. Ini merupakan kali kedua UMJ dipercaya menyelenggarakan acara tersebut, dan menjadi suatu kehormatan serta kebanggaan tersendiri bagi civitas akademika UMJ.
“Kami sangat berbesar hati dan merasa bangga bisa kembali berperan serta dalam mengadakan acara silaturahmi yang sarat makna. Kami akan menjalankan tanggung jawab ini dengan sepenuh hati dan sebaik mungkin,” ungkapnya.
Ma’mun menambahkan bahwa ditunjuknya UMJ sebagai tuan rumah pada kegiatan Halalbihalal PP Muhammadiyah tahun ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi seluruh anggota persyarikatan serta mitra Muhammadiyah.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., mengungkapkan apresiasi atas kerja sama dan hubungan baik yang telah terjalin antara Muhammadiyah dengan institusi pemerintah maupun negara-negara sahabat yang senantiasa menjaga komunikasi dengan Muhammadiyah. “Kami berharap komunikasi, kerja sama, dan kolaborasi yang telah terbangun dapat terus ditingkatkan demi terciptanya hubungan yang lebih baik ke depannya,” ungkapnya.
Guru Besar bidang sosiologi ini juga menerangkan bahwa silaturahmi berperan penting dalam memperkuat ukhuwah islamiyah. “Sebagaimana firman dalam Al-Qur’an dalam Surah Al-Hujurat ayat 10 yang berarti sesungguhnya sesama kaum Muslim adalah bersaudara. Dengan izin Allah, hubungan ini membawa rahmat yang luas dan menjadi motivasi utama untuk terus menjalin silaturahmi,” tambahnya.
“Silaturahmi merupakan ungkapan utama dalam menanggapi kebaikan, jika kita menerima kebaikan, maka kita harus membalasnya dengan kebaikan pula. Bahkan jika kita menghadapi perlakuan kasar, kita dianjurkan membalasnya dengan kebaikan,” tutupnya.
Acara ini dihadiri oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, tokoh nasional terkemuka, serta sejumlah tamu penting lainnya, termasuk Lembaga Negara, Duta Besar, beberapa tokoh bangsa, Ormas Islam, Organisasi Otonom, Amal Usaha Muhammadiyah serta Bank mitra Muhammadiyah.
Editor : Sofia Hasna