Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Jakarta (BPH UMJ) Prof. Dr. Din Syamsudin, M.A., menegaskan, bahwa Muhammadiyah merupakan Gerakan Kesehatan Nasional sejak tahun 2010. Hal ini ia sampaikan pada sambutannya, di acara Asesmen Lapangan Program Studi Sarjana Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) UMJ di Auditorium Rufaidah FIK UMJ, Kamis (13/03/2025).
Baca juga: Prodi Gizi FKK UMJ Raih Akreditasi Unggul
Din menyampaikan bahwa pada tahun 2010, saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Muhammadiyah diakui sebagai Gerakan Kesehatan Nasional, yang sebelumnya hanya dikenal sebagai Lembaga Pendidikan Nasional. Pada waktu itu, Muhammadiyah sudah memiliki 173 perguruan tinggi, termasuk 9 fakultas kedokteran, serta lebih dari 400 Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di sektor kesehatan, seperti rumah sakit dan klinik.
“Kedokteran Muhammadiyah memegang peranan penting dalam mendukung kesuksesan rumah sakit Muhammadiyah. Pendidikan di bidang kesehatan, seperti kedokteran, keperawatan, dan kebidanan, sangat vital,” ujarnya.
Din menambahkan, lembaga-lembaga Muhammadiyah harus berkomitmen untuk menjadi yang terbaik, baik dalam kualitas pendidikan maupun pelayanan kepada masyarakat. Ia berharap program studi kebidanan dapat menjadi salah satu lembaga unggulan, tidak hanya di lingkungan Muhammadiyah, tetapi juga di Indonesia.
Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., mengatakan bahwa UMJ telah berhasil meraih akreditasi unggul, dengan memenuhi lebih dari 30% persyaratan yang ditetapkan. Hasil menggembirakan ini juga terlihat pada beberapa program studi (Prodi) setelah akreditasi universitas, seperti Prodi Kedokteran yang memperoleh akreditasi unggul, serta Prodi Gizi yang juga berhasil meraih akreditasi unggul.
“Setelah mendapatkan akreditasi unggul, kami terus mengedepankan satu hal baru yang telah menjadi bagian dari budaya civitas akademika UMJ, yaitu budaya mutu. Ini adalah langkah positif yang telah membantu kami meraih akreditasi unggul dan menjadi semangat bagi seluruh pengelola untuk terus berkompetisi dalam kebaikan,” ujarnya.
Asesor LAM-PTKes, Emi Sutrisminah, S.SiT., M.Keb., menyampaikan tujuan kedatangannya di FKK UMJ. Emi menjelaskan bahwa bersama tim asesor lainnya, mereka akan melakukan verifikasi dan klarifikasi terkait dengan dokumen yang telah dikirimkan ke LAM PTKes.
“Kami akan berusaha seobyektif mungkin dalam menjalankan tugas ini dan berharap hasil yang didapatkan juga seobyektif mungkin,” ungkap Emi.
Asesmen lapangan akan berlangsung selama empat hari, dari 13 hingga 16 Maret 2025. Asesmen ini dipimpin oleh Emi Sutrisminah, S.SiT., M.Keb., Yulizawati, SST, M.Keb., dan Dr. Ruqaiyah, S.ST., M.Kes., M.Keb. Ketiga asesor tersebut ditugaskan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) untuk melakukan verifikasi data.
Turut hadir Wakil Rektor I UMJ Dr. Muhammad Hadi, S.KM.,M.Kes., Wakil Rektor II UMJ Prof. Dr. Ir. Mutmainah, MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Luqman Hakim SE. Msi., Kepala biro, Kepala Bagian, dan Ketua Umum Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (APKIND) Dra Jumarni Ilyas, M.Kes.
Editor : Dian Fauzalia