Dekan FEB UMJ: Bisnis Tetap Produktif Saat Puasa Ramadan

Oleh :
Ahmad Noval
Dr. Luqman Hakim, S.E., M.Si., Ak. (tengah) saat memberikan materi Kajian Tematik LPP AIK UMJ dengan tema: Puasa dan Bisnis di Masjid At-Taqwa Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jum'at (14/3/2025). (Foto: Hendra/FIP)
Dr. Luqman Hakim, S.E., M.Si., Ak. (tengah) saat memberikan materi Kajian Tematik LPP AIK UMJ dengan tema: Puasa dan Bisnis di Masjid At-Taqwa Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jum’at (14/3/2025). (Foto: Hendra/FIP)

Ibadah puasa yang dilakukan umat muslim tidak hanya berdampak secara individu, melainkan berdampak juga pada aspek bisnis. Pesan ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Luqman Hakim, S.E., M.Si. Ak. dalam Kajian Tematik Ramadan 1446 H di Masjid At-Taqwa Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jum’át (14/3/2025).

Baca juga: Tunaikan Zakat Walau Keadaan Sempit

Dalam paparannya, Luqman menjelaskan bahwa puasa ramadan adalah perintah Allah SWT kepada hambanya, dimana bagi mereka yang berdoa akan dikabulkan.

Ia mengutip surah Al Baqarah ayat 186 yang artinya “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah-Ku)dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.”

“Puasa Ramadan, adalah perintah Allah SWT. sehingga atas orang yang berpuasa oleh karena memenuhi perintahNya, maka doa-doanya akan dikabulkan,” ujarnya.

Sebagai umat muslim, memperbanyak doa didalam bulan ramadan sangat dianjurkan, salah satu doa mustajab yaitu tertulis dalam HR. Ahmad, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa yang dizholimi”

“orang yang berpuasa sampai ia berbuka, termasuk saat-saat doanya tidak tertolak, silahkan perbanyak doa, sejak sahur sampai berbuka,” tambahnya.

Dalam melakukan usaha bisnis, ia memberikan contoh agar memulai bisnis dengan produk halal, pasalnya dengan begitu dapat dinikmati oleh semua golongan.

“Bicara ramadan dan bisnis, saya awali dengan produk halal, ternyata produk halal mendapat perhatian pangsapasar yang cukup luas, apalagi dibulan ramadan ini, karena dapat dikonsumsi oleh muslim dan nonmuslim, jadi, pilihlah bisnis yang dapat dikonsumsi oleh semuanya, sehingga kemungkinan lakunya akan banyak,” ungkapnya.

Relevansi antara ramadan dengan berbisnis, sangat erat kaitannya, sebab, peningkatan transaksi keuangan dibulan ramadan cukup tinggi, dimana banyak UMKM dan warga yang berjualan dipinggir jalan mendadak menjadi cukup banyak.

Data menjelaskan bahwa banyak bisnis yang 50% dari total pendapatan tahunannya didapatkan dari periode menjelang ramadan, faktornya adalah Indonesia sebagai negara dengan masyarakat Muslim terbesar yang dalam hal ini merayakan ramadan dan lebaran, sehingga banyak bisnis yang sudah menyiapkan rencana bisnis dan rencana operasi khusus untuk bulan ramadan demi mendapat pemasukan yang tinggi.

“Usaha bisnis, baik makanan dan sektor lainnya banyak yang mendapatkan pendapatan hingga 50% dibulan ramadan, selama satu bulan penuh, berbeda dibanding sebelas bulan lainnya, sehingga hal ini sudah hampir menutup setengah pendapatan bisnis yang ingin dicapai,” tuturnya.

Lebih lanjut Luqman mengungkap ada empat fase berbisnis dibulan ramadan, diantaranya fase pra-ramadan (dua pekan menjelang Ramadan), fase Ramadan (pekan kesatu hingga pekan kedua Ramadan), fase ketiga yaitu pekan terakhir Ramadan (pekan ketiga dan keempat).

“Ada 4 fase dalam pelaku bisnis untuk meningkatkan pendapatan saat ramadan, dimana pada sektor restoran, kecantikan, transportasi, hingga pariwisata dapat memaksimalkan potensi peluang tersebut. Manfaatnya yaitu peluang bisnis yang didapatkan dibulan ramadan hingga lebaran jelas cukup tinggi,” tegasnya.

Menurutnya, strategi bisnis pada bulan ramadan harus mulai mempersiapkan dari satu bulan sebelum ramadan hingga tetap melakukan promosi dan penjualan, karena customer tetap tertarik belanja produk dan jasa setelah lebaran.

Kajian Tematik tersebut merupakan program rutin tiap jumat yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian dan Penerapan Al Islam dan Kemuhammadiyah (LPP AIK) UMJ, dimana LPP AIK mengajak seluruh civitas academica UMJ agar ikut serta mengikuti kajian tersebut dengan tujuan dapat mengimplementasikan nilai-nilai AIK dalam kehidupan sehari-hari, khususnya didalam bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah.

Hadir juga dalam kajian tematik ini, Ketua LPP AIK UMJ, Drs. Fakhrurozi, M.A., Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Sularno, M.Si., Wakil Dekan I FAI UMJ Dr. Busahdiar, M.A., serta bapak dan ibu baik dari unsur dosen maupun pegawai dilingkungan UMJ. Kegiatan tematik ini dimoderatori oleh Laila Yumna, S.E., M.H.

Editor : Sofia Hasna