Paparkan Hasil Riset, Dosen FISIP UMJ Jadi Pembicara di Pertemuan Internasional Filipina

Oleh :
Ariesta Dwi
Dr. Ella S. Prihatini Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta saat menjadi pembicara Asia and the Pacific Regional Meeting Open Government Partnership (OGP) yang diselenggarakan di Manila, Filipina (5-7/02/2025) (foto:dok. pribadi)
Dr. Ella S. Prihatini Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta saat menjadi pembicara Asia and the Pacific Regional Meeting Open Government Partnership (OGP) yang diselenggarakan di Manila, Filipina (5-7/02/2025) (foto:dok. pribadi)

Dr. Ella S. Prihatini Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) berpartisipasi dalam Asia and the Pacific Regional Meeting Open Government Partnership (OGP) yang diselenggarakan di Manila, Filipina. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dari 5 sampai 7 Februari 2025.

Baca juga: FISIP UMJ Gelar Webinar bersama The Conversation Indonesia

Ella diundang sebagai pembicara oleh Department of Budget and Management (DBM) Filipina untuk membahas topik “Women, Peace, and Security Agenda through Open Governance” dalam sebuah sesi side event. Materi yang disampaikannya berasal dari riset mengenai “Cost of Politics in Indonesia” yang didanai oleh Westminster Foundation for Democracy (WFD).

Ella menyampaikan presentasi yang berjudul “Too High a Price to Pay? The Cost of Politics for Women”. Ia menyampaikan beberapa poin penting terkait dengan keterwakilan perempuan di parlemen.

“Filipina adalah salah satu negara dengan representasi perempuan yang sangat tinggi di Asia Pasifik. Dengan 28% kursi di parlemen diisi oleh perempuan, hal ini di atas rerata global dan regional yakni 27% dan 22%,” ujarnya.

Dosen FISIP UMJ Dr. Ella S. Prihatini (hijab corak) pada Asia and the Pacific Regional Meeting Open Government Partnership (OGP) yang diselenggarakan di Manila, Filipina (5-7/02/2025) (Foto: Dok.Pribadi)
Dosen FISIP UMJ Dr. Ella S. Prihatini (hijab corak) pada Asia and the Pacific Regional Meeting Open Government Partnership (OGP) yang diselenggarakan di Manila, Filipina (5-7/02/2025) (Foto: Dok.Pribadi)

Sementara itu hasil pemilu legislatif 2024 di Indonesia menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan di parlemen relatif masih stagnan di 21% sementara ruang untuk keterpilihan calon yang bukan petahanan dan bukan anggota dinasti politik hanya 1.7%.

“Masih banyak yang perlu dilakukan untuk mendukung keterpilihan perempuan ke parlemen, tempat di mana banyak keputusan politik dibuat dan di mana kebijakan diambil,” ujarnya.

Partisipasi Dr. Ella S. Prihatini, Ph.D. dalam acara ini juga menunjukkan komitmen Universitas Muhammadiyah Jakarta untuk mendukung pengembangan kapasitas dan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan keamanan.

“Kami berkomitmen untuk mendukung pengembangan kapasitas dan keterlibatan perempuan dalam proses politik dan keamanan, serta memastikan bahwa perempuan memiliki peran yang sama dalam mencapai perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Terdapat narasumber lain yaitu Sec. Carlito G. Galvez Jr., Presidential Peace Adviser Filipina, Atty. Sha Elijah Biruar Dumama-Alba, Member of Parliament of the Bangsamoro Transition Authority, Habib Ur Rehman Mayar, Deputy General Secretary of the g7+ Secretariat, dan Dr. Jaimee Stuart, Senior Researcher dan Team Lead di United Nations University Institute in Macau (UNU Macau).

Peserta yang hadir berjumlah kurang lebih 1.300 orang berasal dari berbagai negara di Asia dan Pasifik termasuk Armenia, Mongolia, Thailand, Malaysia, dan Sri Lanka.

Editor : Sofia Hasna