Dosen FISIP UMJ terima Anugerah Social Worker Teladan Berprestasi Indonesia 2024

Oleh :
Ariesta Dwi
Dosen FISIP UMJ terima Anugerah Social Worker Teladan Berprestasi Indonesia 2024
Prof. Dr. Taufiqurokhman, A.Ks., S.Sos., M.Si. menerima Anugerah Social Worker Teladan Berprestasi Indonesia Tahun 2024 di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. (11-12/01/2025) (Foto: dok.pribadi)

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) Prof. Dr. Taufiqurokhman, A.Ks., S.Sos., M.Si. terpilih menjadi Penerima Anugerah Social Worker Teladan Berprestasi Indonesia Tahun 2024. merupakan guru besar FISIP UMJ bidang ilmu kepakaran Governansi Digital.

Penganugerahan ini diberikan pada Konferensi Nasional Social Worker Indonesia yang bertempat di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Social Worker Indonesia Dalam Masyarakat (SWIPAM) berlangsung selama dua hari yaitu 11 sampai 12 Januari 2025.

Baca juga: Honi Bee, Inovasi Dosen UMJ Dipamerkan di Kedaireka Summit 2024

SWIPAM merupakan salah satu wadah Pekerja Sosial (Social Worker) Profesional di Indonesia berperan aktif dalam melaksanakan Pemberdayaan Masyarakat melalui pendekatan humanis dan inklusif.

Taufiq yang juga merupakan guru besar FISIP UMJ bidang ilmu kepakaran Governansi Digital mendapatkan anugerah keteladanan dan prestasi dalam Pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi serta Ilmu dan Profesi Pekerjaan Sosial / Ilmu Kesejahteraan Sosial.

Penganugerahan Social Worker Teladan 2024 SWIPAM diberikan kepada individu yang telah berkontribusi dalam pengembangan Tridarma Perguruan Tinggi, ilmu dan profesi pekerjaan sosial, serta pengembangan praktik pekerjaan sosial dalam pembangunan masyarakat desa, pengentasan kemiskinan, dan penanganan masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Taufiq menyarankan agar program studi Pekerja Sosial atau Ilmu Kesejahteraan Sosial di Indonesia menyelenggarakan Program Studi Profesi sebagai lanjutan pendidikan sarjana.

Lebih lanjut Taufiq juga mengatakan bahwa pekerja sosial bisa menjadi tenaga profesional di masyarakat.

“Perlu diadakan Ujian Kompetensi (UKOM) sebagai standar operasional dalam praktik pekerjaan sosial, sehingga para pekerja sosial dapat menjadi profesional di masyarakat,” ujar Taufiq saat dihubungi melalui pesan singkat.

Taufiq menyatakan rasa syukur karena masih dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat.

“Kedepannya, tentu saja sebagai pendidik, saya harus terus lebih kreatif dan inovatif dalam menjawab tantangan era disrupsi dan digitalisasi di semua segmen kehidupan. Persiapan diri yang lebih matang juga sangat diperlukan,” ujarnya.

Editor : Sofia Hasna