FKK UMJ Gelar Angkat Sumpah Dokter Pertama Kalinya Pasca Terakreditasi Unggul

Oleh :
Qithfirul Fahmi
25 lulusan Prodi Profesi Dokter FKK UMJ diangkat sumpah oleh Dekan FKK UMJ Dr. dr. Tri Ariguntar Wikaning Tyas, Sp.PK. (kanan) didampingi Rohaniawan Dr. Adi Mansah, M.Ag. (kiri) di Auditorium dr. Syafri Guricci, Rabu (06/11/2024). (Foto : KSU/Qithfirul Fahmi)
25 lulusan Prodi Profesi Dokter FKK UMJ diangkat sumpah oleh Dekan FKK UMJ Dr. dr. Tri Ariguntar Wikaning Tyas, Sp.PK. (kanan) didampingi Rohaniawan Dr. Adi Mansah, M.Ag. (kiri) di Auditorium dr. Syafri Guricci, Rabu (06/11/2024). (Foto : KSU/Qithfirul Fahmi)

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Angkat Sumpah Dokter Angkatan ke-56 di Auditorium dr. Syafri Guricci, Rabu (06/11/2024).

Kegiatan bertajuk Fight For Your Dreams, And Your Dreams Will Fight For You tersebut merupakan Angkat Sumpah yang digelar untuk pertama kalinya setelah Prodi S-1 Kedokteran dan Profesi Dokter FKK UMJ meraih akreditasi Unggul.

Pada kesempatan ini, sebanyak 25 lulusan Prodi Profesi Dokter diangkat sumpah oleh Dekan FKK UMJ Dr. dr. Tri Ariguntar Wikaning Tyas, Sp.PK. didampingi Rohaniawan sekaligus Dosen FEB UMJ Dr. Adi Mansah, M.Ag.

Baca juga : FKK UMJ Gelar Kuliah Umum Internasional Bahas Tingkatkan Gaya Hidup Sehat Masyarakat

Tri Ariguntar Wikaning Tyas menyatakan akreditasi Unggul yang diraih Prodi S-1 Kedokteran dan Profesi Dokter FKK UMJ akan berdampak positif terhadap karier profesional di masa mendatang.

Menurutnya, para lulusan dapat bekerja sebagai peneliti, dosen, bahkan enterpreneur. Kendati demikian, pekerjaan yang paling ia tekankan untuk lulusan FKK UMJ adalah sebagai dokter umum maupun dokter spesialis yang mengedepankan nilai-nilai AIK.

Ia pun mendorong dokter FKK UMJ dapat memanfaatkan salah satu Surat Izin Praktik (SIP) yang dimiliki untuk memajukan AUM di seluruh Indonesia.

“Saya berharap dengan adanya kurang lebih 126 rumah sakit dan 231 klinik milik Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh nusantara, dokter lulusan FKK UMJ dapat berkiprah serta memajukan AUM khususnya yang terletak di daerah-daerah,” ujar Tri.

Jajaran Pimpinan UMJ dan FKK UMJ bersama tamu undangan (duduk) serta 25 lulusan Prodi Profesi Dokter FKK UMJ angkatan ke-56 (berdiri) seusai proses Angkat Sumpah di Auditorium dr. Syafri Guricci, Rabu (06/11/2024). (Foto : KSU/Qithfirul Fahmi)

Anggota Badan Pembina Harian UMJ Drs. Nandi Rahman dalam sambutannya berpesan kepada lulusan untuk terus berkiprah di dunia kesehatan, memanfatkan ilmu yang diraih di FKK UMJ, dan menjaga nama baik almamater.

Jumlah dokter di Indonesia masih minim ditambah wacana dokter asing yang berpraktik di dalam negeri merupakan sebuah tantangan. Menurut Nandi, lulusan FKK UMJ harus bisa menunjukkan kompetensi.

Kompetensi yang dimaksud ialah kesiapan bertugas di daerah-daerah dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), serta mampu bersaing di kemudian hari.

“Untuk menjadi dokter jangan pernah berhenti belajar, karena ilmu kesehatan akan terus berkembang. Semoga pengetahuan yang diraih di UMJ bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara,” tutur Nandi.

Senada dengan itu, Wakil Rektor I UMJ Dr. Muhammad Hadi, M.Kep. menyampaikan bahwa persaingan di dunia kesehatan, baik lokal maupun global mengharuskan tenaga kesehatan meningkatkan kompetensi.

“Kompetensi tersebut perlu didorong dengan inovasi dari dunia pendidikan, yaitu berdirinya Prodi Teknologi Kedokteran. Dengan adanya FKK dan Fakultas Teknik di UMJ, ke depannya kami akan mencoba untuk berkolaborasi agar bisa membuka Prodi Teknologi Kedokteran,” jelasnya.

Ia berharap FKK UMJ mampu beranjak ke akreditasi internasional untuk meningkatkan kompetisi lulusan. Terlebih, dokter Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, khususnya UMJ memiliki ciri khas nilai-nilai Al-Islam Kemuhammadiyahan (AIK) yang sangat dinanti kiprahnya oleh masyarakat.

Lulusan Terbaik Angkat Sumpah ke-56 FKK UMJ diraih oleh dr. Hanna Desnia Irfani dengan IPK 3.79. Dalam pidatonya, ia mengatakan akan mengimplementasikan ilmu selama masa pendidikan dengan baik di masyarakat.

Terlebih, Hanna memandang bahwa pertanggungjawaban sebagai dokter bukan hanya ke sesama manusia saja, tetapi juga ke Allah Swt. sehingga harus profesional dan mengedepankan nilai-nilai AIK.

Ia juga berpesan kepada teman sejawat untuk terus belajar dan menghargai siapapun karena dua hal ini akan bermanfaat untuk masa depan.

Pada kesempatan yang sama, Dr. dr. Yusuf Alam Romadhon, M.Kes., Sp.KKLP, selaku Perwakilan Orang Tua Lulusan Dokter mengapresiasi akreditasi Unggul yang diraih FKK UMJ. Ia berharap putranya dr. Arrizqi Hafidh Abdussalam bersama lulusan lainnya menjadi dokter yang baik dan bisa mengembangkan karier kedokteran.

“Semoga ilmunya diberikan keberkahan, baik di dunia maupun akhirat, serta bisa mengembangkan AUM, salah satunya dengan mewakafkan SIP di AUM seluruh Indonesia,” harapnya.

Angkat Sumpah Angkatan ke-56 yang dimeriahkan oleh penampilan Tari Bajidor Kipas oleh Cadatra dari Mahasiswa FKK UMJ. Turut hadir Warek III UMJ Dr. Rini Fatma Kartika, M.Ag., Warek IV UMJ Dr. Septa Candra, MH., Wadek II FKK UMJ Dr. dr. Farida, MPH., dan Kaprodi Profesi Dokter FKK UMJ dr. Zainy Hamzah, Sp.Bs.,

Selain itu, hadir pula Ketua IDI Tangerang Selatan dr. Fajar Sidik hingga jajaran Direktur Perwakilan Rumah Sakit dan Puskesmas Jejaring FKK UMJ.

Angkat Sumpah merupakan prosesi yang wajib dilakukan bagi calon dokter untuk mendapatkan gelar profesi dokter. Sumpah diambil pada masa akhir pendidikan, kepaniteraan klinik dan telah lulus ujian kompetensi Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter (UKMPPD). UKMPPD adalah bagian penting untuk menguji etik dan kompetensi calon dokter.

Editor: Dinar Meidiana