Peneliti UMJ Dukung Pemberdayaan Pekerja Migran Purna di Indramayu

Oleh :
Dian Fauzalia
Ibu Darwina saat menerima plakat dari Tim UMJ di Rumah Edukasi Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Indramayu, pada Minggu (04/08/24) (Foto : Dok.Pribadi)
Ibu Darwina saat menerima plakat dari Tim UMJ di Rumah Edukasi Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Indramayu, pada Minggu (04/08/24) (Foto : Dok.Pribadi)

Tim peneliti Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mendukung pemberdayaan pekerja migran purna di Indramayu, dengan melakukan kajian pekerja migran purna agar mampu menggunakan komunikasi kelompok untuk mengembangan ide berwirausaha. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Rumah Edukasi Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Indramayu, pada Minggu (04/08/24).

Baca juga : Peneliti UMJ dan Bupati Lombok Timur Bahas Polemik Pekerja Migran Indonesia Purna

Penelitian yang dibiayai melalui hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbud Ristek pada tahun anggaran 2024, diketuai oleh Dr. Nani Nurani Muksin, M.Si dari Prodi Magister Ilmu Komunikasi, Dr. Oktaviana Purnamasari, M.Si dari Prodi Ilmu Komunikasi dan Jumail, M.Sc dari Prodi Teknik Informatika.

Kajian yang berbentuk Focus Group Discussion dan dihadiri 20 orang dengan bertujuan untuk mengetahui komunikasi kelompok yang dilakukan para pekerja migran purna dalam mengembangkan kewirausahaan berbasis potensi lokal dan Green Economy. Kegiatan ini dihadiri oleh 20 orang pekerja migran purna yang memang berminat mengembangkan kewirausahaan.

Indramayu merupakan daerah pengirim pekerja migran terbanyak di Indonesia. Diharapkan pekerja migran yang telah selesai masa kontrak kerja di luar negeri dan kembali Indonesia dapat berwirausaha dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada dan berbasis green economy.

Tim Peneliti Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) melihat bahwa persoalan pekerja migran merupakan hal yang membutuhkan perhatian khusus. Terlebih banyaknya kejadian pekerja migran yang tidak diperlakukan dengan baik sebagai seorang pekerja di luar negeri, serta keluarga yang ditinggalkan seperti suami atau istri dan anak, rentan mengalami masalah-masalah sosial.

Darwina yang merupakan salah satu pekerja migran purna kini sukses membangun lini bisnis berupa, keripik usus, keripik kulit ikan, keripik dan sirup mangga hingga coffee shop. Tidak hanya berwirausaha tetapi juga mendirikan Rumah Edukasi Kenanga yang mempunyai berbagai program pelatihan kewirausahaan untuk para pekerja migran purna beserta keluarganya.

Sederet penghargaan telah berhasil diraih Darwina sebagai sosok inspiratif pekerja migran purna yang telah sukses, di antaranya adalah Purna Migran kategori Sosial Entrepreneur di Tahun 2012, tahun 2018 diundang di acara Kick Andy di Metro TV dan di tahun 2020 berhasil memenangkan Kick Andy Heroes. Selain di tahun 2016, Desa Kenanga tempat Darwina berkiprah mengembangkan kewirausahaan juga dijadikan pilot project Kementerian Tenaga Kerja sebagai “Desa Migran Produktif”.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMJ sekaligus ketua penelitian, Nani mengatakan bahwa yang dilakukan oleh Darwina merupakan langkah konkrit untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi para pekerja migran purna. “Mereka bisa mendapatkan akses untuk mendapatkan pelatihan serta akses untuk mendapatkan ruang guna membentuk komunitas berbasi komunikasi kelompok. Ini juga yang sedang kita kaji, bagaimana komunikasi kelompok ini bisa menjadi jembatan bagi para pekerja migran purna untuk mengembangkan potensi lokal yang bisa dijadikan komoditas usaha.” ujar Nani.

Editor : Budiman