Untuk membahas dukungan internasional terhadap kemerdekaan Palestina, Asia Middle East Center (AMEC) Indonesia menggelar Diskusi Buku berjudul “Hamas Superpower Baru Dunia Islam” pada Senin (24/06/2024).
Diskusi ini menghadirkan Pizaro Gozali, penulis buku, dan pengamat GeoPolitik yang juga Fungsionaris DPN Partai Gelora, Tengku Zulkifli Usman. Diskusi dipandu oleh Dr. Asep Setiawan, MA., dosen MIPOL UMJ yang juga Koordinator AMEC Indonesia.
Baca juga : Orasi Civitas Academica UMJ di Aksi Bela Palestina
Saat membuka acara Asep menerangkan bahwa diskusi buku setebal 307 halaman dan telah terbit sejal Mei 2024 ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan AMEC di Indonesia.
“Sebagai Pusat Kajian, AMEC berkomitmen menghadirkan kajian Timur Tengah dan Asia yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” tambah Asep.
Pada sesi diskusi, Pizaro Gozali menjelaskan awal mula operasi Hamas pada 7 Oktober 2023 yang akhirnya menjadi momentum besar.
Penulis buku yang juga jurnalis di Turki Anadolu Agency ini merangkum empat alasan terjadinya operasi itu, yaitu genosida zionis terhadap bangsa Palestina, rencana normalisasi Israel dan Saudi, rencana zionis menghapus Palestina, dan didukung persiapan Hamas yang sudah matang.
Hamas dinilai memiliki kekuatan dari segi militer. Pizaro menjabarkan bahwa Hamas mampu memadamkan kamera pengintai Israel, menargetkan sniper, dan melumpuhkan zionis di perbatasan. Ia menuturkan, Hamas sangat terlatih dan terstruktur karena telah lama mempersiapkan dan belajar tentang kelemahan Israel.
Kini Palestina mendapat banyak dukungan dari lingkungan internasional. Tidak hanya itu, berdasarkan survey, Pizaro menjelaskan adanya dukungan yang sangat besar dari masyarakat Palestina terhadap Hamas.
Pernyataan itu didukung oleh Tengku Zulkifli Usman yang menerangkan bahwa lingkungan internasional, khususnya di Eropa dan Amerika, menunjukkan dukungan terhadap Palestina. Dukungan datang dari masyarakat yang didominasi oleh generasi milenial dan Z.
“Survei menunjukkan orang tua di Amerika lebih pro Israel, sementara anak muda dari Gen Z dan milenial pro Palestina. Ini sinyal positif,” ujar pengamat GeoPolitik itu.
Tengku menegaskan, pentingnya menjadikan genosida yang dilakukan Israel sebagai isu global, bukan lokal, karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
“Dengan tidak melokalisir isu ini menjadi isu agama, tapi isu global, maka diharapkan Palestina bisa merdeka sama halnya seperti Afrika Selatan,” ungkap Tengku.
Selain diskusi buku, dalam waktu dekat AMEC juga akan melangsungkan kegiatan di Indonesia yaitu Konferensi Internasional Palestina. Kegiatan itu direncanakan akan diadakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) pada 3 Juli 2024 mendatang.
Editor : Tria Patrianti