Civitas academica Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengikuti Pelatihan Penulisan Kehumasan dan Digital Branding di Aula Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UMJ, Rabu (22/5/2024). Pelatihan ini menghadirkan tiga praktisi di bidang kehumasan, protokol, dan media.
Baca juga : UMJ Hadirkan Protokol Wapres RI Dalam Pelatihan Keprotokolan
Ketiga narasumber tersebut adalah News Anchor TVRI Ardianto Wijaya Kusuma, Editor Media Digital Kompas TV Deni Muliya Barus, M.I.Kom. dan Digital Branding Consultant Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. Pada sesi pertama, para peserta mendapatkan materi public speaking yang disampaikan oleh Ardianto Wijaya Kusuma, news anchor sekaligus salah satu moderator dalam Debat Capres-Cawapres 2024.
News Anchor TVRI yang akrab disapa Wijaya ini menegaskan bahwa public speaking bukan hanya milik news anchor, presiden, atau dosen, melainkan milik semua orang. “Keterampilan komunikasi dengan semua pihak adalah pangkal kesuksesan. Itu dapat dilakukan dengan public speaking yang baik, benar, dan profesional,” tegas Wijaya.
Sesi kedua, peserta mendapatkan wawasan mengenai penulisan berita dari Deni Muliya Barus, seorang jurnalis yang berpengalaman di berbagai media seperti Gatra dan kompas.tv. Menurutnya, pembaca memiliki karakteristik cepat lelah dan bosan sehingga membutuhkan informasi yang dapat diakses dengan cepat.
“Berita itu harus dibuat dengan lugas dan jelas,” tuturnya. Deni mengajak civitas academica untuk membandingkan artikel di Kompas dan UMJ. Deni memberikan banyak masukan dan tips dalam membuat judul menarik yang sesuai kaidah jurnalistik.
Sesi ketiga, pelatihan semakin menarik dengan adanya materi pengelolaan media sosial yang disampaikan oleh Dr. Rulli Nasrullah. Dosen sekaligus konsultan komunikasi independen dan pakar media sosial ini telah berpengalaman lebih dari 15 tahun. Ia menyampaikan strategi branding di media sosial agar akun fakultas dan universitas menghasilkan konten yang optimal.
Menurutnya kendala konten media sosial bukan di aplikasi dan alat-alat produksi konten, tetapi tentang kreativitas. “Oleh karena itu, jangan banyak konten yang bersifat seremonial, tapi ambil sudut pandang yang bisa dioptimasi dalam publikasi konten media sosial,” ujarnya
Praktisi yang akrab disapa Kang Arul ini mengatakan, konten yang baik adalah berisi video singkat dan jelas. Jika pada konten foto bisa dikreasikan dengan perbanyak infografis, ilustrasi, dan karikatur. “Setelah itu bisa cantumkan quotes tokoh yang dinilai luar biasa di konten tersebut,” kata Rulli.
Editor: Dinar Meidiana