Kawal Pemilu, Forum Rektor PTMA Lakukan Quick Count

Oleh :
Dinar Meidiana
Sekretaris FR-PTMA yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma'mun Murod, M.Si.,(Kanan) bersama Penanggung Jawab Quick Count Usman Abdali (Kiri) saat mengikuti survei quick count (hitung cepat) hasil pemungutan suara yang disiarkan secara langsung oleh TvMuhammadiyah (TvMu), Rabu (14/02/2024)
Sekretaris FR-PTMA yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si.,(Kanan) bersama Penanggung Jawab Quick Count Usman Abdali (Kiri) saat mengikuti survei quick count (hitung cepat) hasil pemungutan suara yang disiarkan secara langsung oleh TvMuhammadiyah (TvMu), Rabu (14/02/2024). (Foto: Youtube TVMu)

Masih dalam agenda mengawal Pemilu 2024, Forum Rektor PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah) lakukan survei quick count (hitung cepat) hasil pemungutan suara disiarkan secara langsung oleh TvMuhammadiyah (TvMu), Rabu (14/02/2024). Sebaran TPS sampel tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota, kecuali Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah.

Baca juga : Respons Krisis Etika Hukum, Akademisi UMJ Gugat Sikap Pemerintah

Hal ini menurut keterangan Penanggung Jawab Quick Count Usman Abdali, belum ada PTMA di ketiga wilayah itu. Diketahui FR-PTMA juga telah melakukan survei untuk pilpres yang hasilnya dirilis pada Desember 2023 lalu.

Program kawal pemilu ini juga diwujudkan dalam kerja sama dengan KPU RI dan BAWASLU RI yang disepakati di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Ketua FR PTMA Dr. Ir. Gunawan Budianto, MP., IPM., menerangkan bahwa program ini menjadi pertama kalinya bagi FR-PTMA ikut serta dalam memberikan public opinion bahwa rektor juga bertanggung jawab untuk mensukseskan, melaksanakan dan ikut serta menanggung kelancaran hajat hidup bangsa Indonesia yaitu pemilu. “Sekarang akan dilakukan exit poll dan quick count. Mudah-mudahan bisa menjadi sumbangsih Muhammadiyah melalui FR-PTMA,” kata Gunawan.

Senada dengan pengantar itu, Sekretaris FR-PTMA yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Prof. Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menyatakan bahwa keikutsertaan FR-PTMA dalam mengawal pemilu karena momen pendirian yang berbarengan dengan masa pemilu. Menurutnya, selain forum dekan di lingkungan PTMA, FR-PTMA juga dapat berperan bahkan posisinya bisa lebih strategis.

“Untuk masuk lebih jauh dalam politik itu bukan maqomnya (level) Muhammadiyah. Maka gerakan-gerakan kultural dalam konteks politik kebangsaan perlu ada lembaga yang secara gerak bisa lebih sedikit lebih bebas. FR-PTMA menjadi sangat tepat, bukan sebatas hal politik, tapi juga banyak hal lainnya,” ungkap Ma’mun.

Lebih lanjut, Ma’mun menegaskan bahwa survei dan quick count yang diinisiasi FR-PTMA tidak ada kaitannya dengan capres-cawapres, maupun partai mana pun. “Harapannya suasana yang tidak menggembirakan dalam perspektif demokrasi dan etika politik yang terjadi menjelang pilpres dan pemilu itu tidak terjadi lagi. Harus membiasakan diri pada ketaatan pada aturan formal,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., mengamanatkan agar penyelenggaraan pemilu dapat terlaksana sebagaimana mestinya tanpa ada insiden dan preseden tertentu. Menurutnya apabila demikian, seluruh pihak akan lapang hati menerima hasil pemilu.

Selanjutnya, apabila terdapat penyimpangan maka harus diselesaikan melalui jalur hukum yang tegak disertai kejujuran, keterbukaan, akuntabilitas, dan etika luhur penyelenggara pemilu dan institusi negara yang terbaik.

Ia juga berpesan pada warga Muhammadiyah agar menunjukkan uswah hasanah dalam menjalani pemilu 2024 dengan sikap cerdas, dewasa, rasional, bermartabat, dan berkeadaban mulia.

“Tunjukkan warga Muhammadiyah berbeda dari yang lain yakni berpolitik berbangsa dan bernegara yang cerdas adiluhung. Perbedaan pilihan politik mestinya mendewasakan sehingga dari rumah besar Muhammadiyah terpancar sinar pencerahan dalam berbangsa dan bernegara untuk memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta,” ungkap Haedar.

Editor : Dian Fauzalia