Kembangkan Studi Kebencanaan, FISIP UMJ Berkunjung ke Negeri Sakura

Oleh :
Dinar Meidiana
Rombongan FISIP UMJ di Gedung KBRI Indonesia di Jepang, Senin (22/05/2023).

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta melakukan kunjungan ke Jepang dalam rangka studi banding dengan perguruan tinggi dan lembaga untuk pengembangan keilmuan kebencanaan. Agenda yang diselenggarakan oleh Program Doktor Administrasi Publik FISIP UMJ ini mengawali kunjungannya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang, Senin (22/05/2023).

Kunjungan ke Negeri Sakura dilakukan karena memiliki pengalaman dalam melakukan mitigasi bencana. Letak geografisnya yang berada di cincin api seperti Indonesia, menjadikan Jepang sebagai negara dengan potensi bencana alam yang cukup tinggi. Sejarah mencatat bencana alam seperti tsunami dan gempa bumi pernah terjadi di dua negara tersebut.

Jepang memiliki kemampuan dalam melakukan mitigasi bencana baik berupa bencana alam, penyakit, polusi udara akibat kendaraan bermotor, dan menanggulangi kemacetan dengan konsep transportation oriented development (TOD).

KBRI Jepang melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Yusli Wardiatno, M.Sc., mendorong kerja sama Indonesia dan Jepang dalam bidang kebencanaan. KBRI Jepang menjadi jembatan bagi FISIP UMJ untuk berkunjung dan melakukan studi banding ke tiga universitas di Jepang yaitu Tohoku (IRIDeS), GRIPS, Kyoto University, dan Ritsumeikan University.

Penyerahan-buku
Penyerahan buku berjudul Swan Black Earthquake Theory dan Implementasi Kebijakan Mitigasi Bencana kepada Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI Jepang Prof. Dr. Yusli Wardiatno, MSc oleh Prof. Dr. Azhari Aziz Samudra MSi

Rombongan FISIP UMJ yang terdiri dari jajaran pimpinan fakultas, kaprodi, dosen dan mahasiswa ini melakukan kunjungan ke beberapa perguruan tinggi yang memiliki keilmuan dalam bidang kebijakan publik yang berkaitan dengan mitigasi atau penanggulangan bencana.

Ketua Program Doktor AP FISIP UMJ, Prof. Dr. Azhari Aziz Samudera, M.Si., menerangkan bahwa ada beberapa langkah strategis yang akan dilakukan. Langkah tersebut yaitu mengembangkan mata kuliah yang membumi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang dikombinasikan dengan kearifan lokal (local wisdom).

Selain itu, menindaklanjuti kerja sama PP Muhammadiyah dengan KBRI di Jepang dalam rangka pengembangan pendidikan tinggi. Dalam hal ini UMJ akan melakukan pemetaan potensi dan mengirimkan mahasiswa mulai dari jenjang strata 1 hingga doktor untuk difasilitasi oleh KBRI di Jepang. UMJ juga diharapkan dapat melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi yang dikunjungi di Jepang.

Azhari menambahkan bahwa kerja sama ini dapat dimanfaatkan oleh program studi lain dan merupakan upaya untuk mendukung program 5000 doktor Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah. “Harapannya kerja sama ini akan meningkatkan nilai tambah bagi UMJ menuju universitas internasional dengan akreditasi unggul,” kata Azhari melalui keterangannya, Selasa (23/05/2023).

Editor : Tria Patrianti