UMJ Hadiri Musnas BKSPTIS XIII di Yogyakarta

Oleh :
Putri Rachmawati
Musnas BKSPTIS
Dosen FISIP UMJ Endang Sulastri sebagai moderator dalam sesi Musnas BKSPTIS XIII yang diselenggarakan di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada Rabu, 08/03/2023.

Universitas Muhammadiyah Jakarta berpartisipasi dalam Musyawarah Nasional (Musnas) XIII Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKSPTIS) di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta pada 8-9 Maret 2023. Agenda yang diikuti 350 Pimpinan Perguruan Tinggi Islam se-Indonesia ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Dewan Penasehat, Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M. Ec. (8/3/2023).

Dalam sambutannya, Edy mengarahkan Perguruan Tinggi Islam Swasta yang tergabung dalam BKS PTIS untuk menjadi unggul. Oleh karena itu, PTIS harus maju dan bersinergi mengingat besarnya potensi PTIS untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Baca juga : Menko PMK Muhadjir: Muhammadiyah adalah Medan Jihad

Musyawarah nasional tersebut digelar sekaligus melantik kepengurusan BKSPTIS periode 2023-2027. Mengusung tema Perguruan Tinggi Islam Swasta, Memajukan Indonesia, dan Merawat Jagat acara tersebut bertujuan sebagai forum tukar gagasan antar pimpinan PTIS sekaligus kerja sama dalam rangka pemerataan penguatan kapasitas PTIS di Indonesia.

Rektor Universitas Islam Indonesia, yang juga Sekjen BKS PTIS Prof. Dr. Fathul Wahid dalam sambutannya mengawali ajakan untuk mengirimkan doa kepada almarhum Prof. Dr. H. M Syaiful Bahri MH Ketua Umum BKS PTIS periode 2019-2024 yang berpulang ke rahmatullah Desember 2022.

Dalam hal ini Rektor UMJ Dr. Ma’mun Murod, M.Si., menilai keberadaan Perguruan Tinggi Islam Swasta sangat strategis melihat jumlahnya yang mencapai 15% dari keseluruhan perguruan tinggi di Indonesia.

Menurutnya kurang lebih 350 anggota BKPTIS dapat mengintervensi pemerintah dalam hal kebijakan pendidikan yang masih belum sesuai. Ma’mun Murod menilai pemerintah perlu mengakomodasi kebijakan pendidikan terhadap perguruan tinggi Indonesia baik swasta maupun negeri. Khususnya dalam bidang akreditasi, penjaminan mutu, dan pengelolaan kegiatan merdeka belajar.

Ma’mun menjelaskan keberadaan BKSPTIS sangat strategis menimbang banyaknya perguruan tinggi swasta Islam di Indonesia. Perguruan Tinggi Islam swasta yang tergabung ke dalam BKSPTIS akan mencapai jumlah yang tinggi. Namun beberapa persoalan mengenai kebijakan pendidikan terhadap perguruan tinggi Indonesia masih belum terealisasi.

Peran perguruan tinggi Islam dalam pembentukan karakter menjadi semakin relevan. Sebagai entitas yang berlandaskan pada nilai-nilai islami, PTIS memiliki peran strategis sekaligus tanggung jawab sosial dalam menjawab tantangan kebangsaan dan keumatan yang semakin kompleks dan intensif, baik di tingkat nasional maupun global.

Yang perlu dipahami bahwa tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa itu asalnya dari negara. Secara konstitusi yang berkewajiban adalah negara sedangkan Swasta hanya membantu. Mestinya dihentikan lagi pendirian perguruan tinggi negeri yang baru. Ini dianggap tidak perlu karena jumlah PTN di Indonesia sudah sangat banyak dan tugasnya hanya memberdayakan perguruan tinggi swasta lainnya yang ada di Indonesia karena jauh lebih murah dibanding harus mendirikan PTN baru.

Hasil Musyawarah Nasional menetapkan Prof. Dr. Fathul Wahid, Rektor UII Yogyakarta, sebagai Ketua Umum BKSPTIS periode 2023-2027. Hadir pula Dekan FISIP UMJ Dr. Evi Satispi, M.Si., Dekan FIP UMJ Dr. Iswan, M.Pd., dan Dosen Ilmu Politik Dr. Endang Sulastri, M.Si. (PR/KSU)