Lembaga Beasiswa Badan Amil Zakat Nasional (LB BAZNAS) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) menggelar Khatam Qur’an bersama mahasiswa penerima beasiswa cendikia BAZNAS sebagai bentuk tasyakuran pra milad LBB setiap tanggal 17 Januari. Bertempat Gedung Rektorat Lama UMJ lt. 1, pada Kamis (12/1).
LBB adalah program dari Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan yang bertugas menyediakan dana pendidikan demi terjaminnya keberlangsungan program pendidikan bagi golongan mahasiswa kurang mampu/miskin sebagai pertanggung jawaban antar generasi. Dalam tugasnya LBB menyelenggarakan fungsi Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian, dan Pelaporan.
Terbentuknya lembaga zakat yang berbadan hukum dan didukung dengan sosialisasi zakat yang dilakukan oleh lembaga zakat di berbagai media berdampak pada peningkatan kesadaran masyarakat untuk berzakat melalui amil zakat. Sejak tahun 2002 total dana zakat yang berhasil dihimpun BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) mengalami peningkatanpada setiap tahunnya. Selain itu, pendayagunaan zakat juga semakin bertambah luas dan bahkan menjangkau sampai ke pelosok-pelosok negeri. Pendayagunaan zakat mulai dilaksanakan pada lima program yaitu kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan dakwah.
Tujuan dibentuknya BAZNAS yakini sebagai lembaga penyedia dana pendidikan demi terjaminnya keberlangsungan program pendidikan bagi golongan kurang mampu/ miskin sebagai pertanggung jawaban antar generasi serta menyiapkan generasi penerus bangsa yang memiliki kedalaman ilmu pengetahuan dan keluhuran akhlak.
Dr. Endang Rudiatin, M.Si. mentor BAZNAS UMJ angkatan dua, tiga, dan empat dalam sambutannya mengatakan bahwa UMJ bekerja sama dengan beasiswa cendikia BAZNAS untuk mendukung dan membangun mahasiswa yang memiliki segudang prestasi melalui berbagai kegiatan yang telah disediakan.
Lebih lanjut, Endang mengatakan kegiatan mentoring kader beasiswa cendikia BAZNAS bertujuan untuk membangun karakter mahasiswa termasuk sebagai duta BAZNAS sebagai bentuk sosialisasi edukasi kepada masyarakat dan mahasiswa UMJ khususnya tentang betapa pentingnya zakat, infaq, dan sodaqoh yang berkembang pada dunia Islam demi terciptanya kehidupan masyarakat yang sejahtera.
Kegiatan khataman merupakan kegiatan rutin mahasiswa penerima beasiswa cendikia BAZNAS dengan membaca Al-qur’an secara tartil sesuai hukum tajwid serta mampu memahami dan mengaplikasikan setiap makna dari ayat Al-qur’an yang dibaca dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, Endang mengatakan kegiatan Khataman ini juga sebagai bentuk tasyakuran milad BAZNAS dengan mewajibkan kepada penerima cendikia untuk membaca serta menghatamkan dua juz bacaan Al-Qur’an.
Dari jumlah kader sebanyak 24 kader dari angkatan dua sebanyak empat kader, angkatan tiga sebanyak 10 kader, dan angkatan empat sebanyak 10 kader. Selain untuk mendukung kader berprestasi beasiswa cendikia BAZNAS juga bertujuan untuk melahirkan student preneur dikalangan mahasiswa UMJ. Tidak hanya itu, Endang mengatakan melalui kegiatan edukasi sebagai ajang promosi beasiswa cendikia BAZNAS kepada mahasiswa UMJ yang memiliki segudang prestasi.
Ahmad Hulaemi ketua koordinator penerima beasiswa cendikia BAZNAS angkatan tiga menjelaskan bahwa selama satu bulan penuh penerima beasiswa dibekali dengan berbagai macam teknik berwirausaha untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. Secara gamblang Hulaemi mengatakan adanya beasiwa BAZNAS ini sangat membantu meringankan beban biaya UKT bagi mahasiswa.
“Dengan adanya bantuan beasiswa BAZNAS dengan bentuk bayaran UKT saya merasa terbantu sekali tinggal bagaimana kita mengikuti mentoring student preneur dengan baik.” ungkap Hulaemi. (KH/KSU)
