Peran Jurnalistik dalam Menyikapi Literasi di Media

Oleh :
Qithfirul Fahmi
Harry Maulana W saat menjadi pemateri dalam Seminar Jurnalistik, di Aula Djoenda FT UMJ, pada Rabu (5/10/2022).

Polemik sosial-ekonomi yang terjadi di masyarakat dan tersebar di berbagai media belakangan ini menjadi sorotan bagi akademisi. Hal tersebut memantik Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa (PK IMM) Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) bekerja sama dengan Watchdoc untuk menyelenggarakan Seminar Jurnalistik, yang bertajuk “Peran Jurnalistik dalam Menggerakkan Literasi di Media”, pada Rabu (5/10/2022), di Aula Djoenda FT UMJ.

Agenda tersebut dihadiri oleh Harry Maulana W (Reporter dan Videographer Watchdoc Documentary Maker) dan Faishal Ikhsanudin (Ketua Umum PK IMM FT UMJ), serta diikuti kurang lebih 50 peserta.

Asyraf Khairullah selaku Ketua Pelaksana dalam sambutannya mengatakan bahwa, “tujuan adanya seminar ini untuk meningkatkan semangat literasi di media bagi mahasiswa UMJ dan lainnya, serta agar dapat memahami jurnalis dan perannya bagi media,” ucap Asyraf.

Peserta Seminar Jurnalistik, di Aula Djoenda FT UMJ, pada Rabu (5/10/2022).

Harry Maulana W selaku pemateri yang condong bergerak di dokumenter, mengatakan bahwa dalam pembuatan video harus berdasarkan fakta. “Sebisa mungkin kita mencoba sesuatu yang jujur apa adanya,” ungkap Harry.

Selaras dengan itu, Harry juga memaparkan untuk menjadi jurnalis yang berperan menggerakkan literasi di media, maka ada tiga tahapan yang dapat ditempuh yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Menurutnya, tiga hal tersebut penting, dimulai dari Pra Produksi yang berisi tentang tema yang aktual dan timeless. Lalu, adanya riset berupa data, subjek, wilayah, peralatan, observasi, interview, literatur, dan berita, serta adanya storyline. Lebih lanjut, pada Produksi terdapat pengambilan gambar, wawancara, footage, dokumen, dan kliping. Terakhir, Pasca Produksi berfokus pada transkrip, short list, naskah, editing, dan distribusi.

Pada kesempatan yang sama, Harry mengajak dan memberikan pelatihan pembuatan storyline kepada peserta. Lebih lanjut, agenda yang suasananya santai tapi serius ini ditutup dengan pembagian doorprize dan foto bersama. (QF/KSU)