Mahasiswa UMJ Lolos Program Indonesian International Student Mobility Awards

Oleh :
KSU UMJ Editor
Alissa Zahra dan rekan berfoto di University of Sussex – United Kingdom

Alissa Zahrah, Ranialda Hendri, dan Hayuni Amailia adalahtiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang berhasil lolos mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Program ini merupakan salah satu Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada tahun 2021 yang digagas Kemendikbud Ristek dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa dari beberapa program studi di perguruan tinggi untuk menambah pengetahuan dan pengalaman praktis di universitas terkemuka di luar negeri. Mahasiswa UMJ yang berhasil lolos program IISMA tersebut, berasal dari berbagai program studi yakni Alissa Zahrah (Arsitektur), Ranialda Hendri (Akuntansi), dan Hayuni Amailia (Keperawatan). Mereka berhasil lolos seleksi ke University of Sussex, Universiti Kebangsaan Malaysia, dan Universiti Putera Malaysia.

Program MBKM telah memberikan kesempatan kepada ribuan mahasiswa termasuk mahasiswa UMJ melalui dua program yang diluncurkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi di luar perguruan tinggi mereka.

Terdapat dua program yang diluncurkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan pada tahun 2021 di antaranya yaitu IISMA yang dilakukan secara luring dan langsung terjun ke perguruan tinggi luar negeri yang dituju. “Pada tahun ajaran 2021/2022 terdapat 98 perguruan tinggi di Indonesia yang mengikuti program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2021”, ucap Junaidi selaku Ketua Subpokja IISMA Kemendikbud Ristek.

Setelah mengikuti program tersebut mahasiswa diharuskan melewati proses seleksi, selain membutuhkan score TOEFL atau IELTS yang cukup mahasiswa harus mengikuti seleksi wawancara. Salah satu mahasiswa UMJ yang berhasil lolos seleksi program IISMA yaitu Alissa Zahrah salah satu mahasiswa UMJ yang telah kembali dari United Kingdom (UK) setelah mengikuti program IISMA. Ia mengatakan bahwa selama mengikuti program ini, saya belajar banyak hal tentang pendidikan dan sosio culture di Inggris yang berbeda pendidikan dengan sosio culture di Indonesia. “Kuliah di Inggris lebih informal dan santai, mahasiswa bebas bertanya di kelas dari mata kuliah sampai kehidupan pribadi. Hal ini membuat mahasiswa nyaman belajar karena cukup dekat dengan pengajar dan tenaga administratif d isana”, demikian menurut Alissa.

Sementara itu, menurut Kepala Kantor Kerjasama dan Urusan Internasional (KUI) Endang Zakaria, peluang mahasiswa UMJ untuk mengikuti program IISMA sangat besar. “Selain seleksi yang sangat ketat dari Kemendikbud Ristek, mahasiswa ini juga harus memperkuat kemampuan bahasa Inggrisnya, karena syarat mengikuti IISMA adalah score TOEFL 550 atau IELT 6.0”, jelas Endang. (dewi/humas)

pkv games
bandarqq
dominoqq
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/dominoqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/bandarqq/
https://themeasuredmom.com/wp-includes/js/pkv-games/