UMJ bersama 7 PTM lainnya Kunjungi Universitas Di Korea Selatan dalam Program Benchmarking
Dalam rangka benchmarking dan penjajakan peluang kerjasama, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), yang diwakili oleh Irfan Purnawan (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan), bersama tujuh Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) lainnya mengunjungi beberapa kampus di Korea Selatan. Kunjungan berlangsung dari tanggal 29 Januari hingga 3 Februari 2018 ke tiga Universitas di Korea Selatan, yakni Busan University of Foreign Studies (BUSF), Dong-A University, dan Woosuk University. Keberangkatan delegasi difasilitasi oleh agensi Nathaniel Global, yang terdiri atas Rektor, Wakil Rektor, Dekan maupun Kepala Urusan Internasional dari 8 PTM, yaitu:
- Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ)
- Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka)
- Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)
- Universitas Muhammadiyah Palu (UM Palu)
- Universitas Muhammadiyah Luwuk (UM Luwuk)
- Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UM Palangkaraya)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus (STIKESM Kudus)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong (STIKESM Gombong)
“Kami mengunjungi, berdiskusi dan meninjau fasilitas kampus di Busan. Juga menandatangani nota kerjasama dengan Dong-A University dan Woosuk University, sementara dengan BUFS akan dilanjutkan setiba kami di Tanah Air. Tujuannya menjajaki kerjasama,” jelas Rektor Uhamka Prof Suyatno yang juga bertindak sebagai Ketua Delegasi Muhammadiyah Higher Education ke Korea Selatan, dalam siaran persnya, Kamis (01/02).
Rombongan yang didampingi oleh Prof Je Dae Sik, muslim Korea Selatan yang sempat menempuh studi di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UNJ tersebut juga mengunjungi masjid di Busan dan Seoul. Bahkan menyempatkan bersilaturahim dengan Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Umar Hadi, di Kantor Kedutaan RI. Beliau berpesan agar Muhammadiyah, khususnya PTM, memiliki peran penting dalam internasionalisasi pendidikan, kolaborasi dan membangun jejaring, agar kualitas PTM bisa sejajar dengan Perguruan Tinggi lainnya yang sudah berskala Internasional.
Diskusi dengan 3 Universitas di Korea Selatan dilaksanakan untuk menjajaki kerjasama di bidang dosen tamu/visiting Professor, pertukaran staf/mahasiswa, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dual/double degree, studi lanjut, seminar internasional dan kegiatan lain yang saling menguntungkan. Adapun prioritas kerjasama dalam waktu dekat adalah program Visiting Profesor khususnya di bidang Engineering/Teknik, Bussiness Admistration, Economics dan Kesehatan.
Kunjungan ke Busan University of Foreign Studies (BUSF)
Kunjungan ke Dong-A University
Kunjungan ke Woosuk University
Selanjutnya, Program Dual Degree, Student Mobility, International Conference, Pengiriman Dosen untuk studi lanjut program PhD, Kolaborasi Joint Research (khususnya dalam bidang Keteknikan/ STEM) dan juga peluang beasiswa, akan ditindaklanjuti segera. Penandatangan MoU dilaksanakan sebagai payung hukum kerjasama.
Skema yang ditawarkan untuk program dual degree adalah 2 + 2, yaitu perkuliahan dilakukan di Indonesia untuk 2 tahun pertama, dilanjutkan di Korea Selatan untuk 2 tahun berikutnya dengan syarat mahasiswa Indonesia harus belajar bahasa Korea selama 1 tahun untuk menguasai bahasa Korea Topik 3 sebagai syarat minimum sebelum melanjutkan kuliah 2 tahun di Korea Selatan. Terkait hal ini, Irfan menyampaikan usulan kepada pihak Dong-A University agar pembelajaran Bahasa Korea bisa dilakukan secara paralel di Indonesia pada skema 2 tahun pertama, sehingga bisa lebih menghemat biaya dan terutama waktu untuk mahasiswa Indonesia. Selain itu, hal tersebut memberikan peluang untuk dibentuknya pusat studi Bahasa Korea di PTM untuk memfasilitasi pembelajaran Bahasa Korea dan juga merupakan ajang promosi bagi mereka.
Semoga program-program yang telah disusun dan disepakati bisa segera terealisasi untuk kemajuan PTM, khususnya UMJ, pada skala Internasional.
