Muhammadiyah Tetapkan Puasa Ramadhan Jatuh Pada 1 Maret 2025

Oleh :
Taslim Septia
Ramadhan 2025 (Foto oleh Ahmed Aqtai/Pexel)
Ramadhan 2025 (Foto oleh Ahmed Aqtai/Pexel)

Puasa Ramadhan Muhammadiyah Jatuh Pada 1 Maret 2025. Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah menetapkan bahwa awal puasa Ramadan 1446 Hijriah akan dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025.

Penetapan ini berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang telah dikeluarkan oleh Muhammadiyah sejak 1 Muharram 1446 Hijriah.

Dari Maklumat Muhammadiyah, adapun tanggal penting awal bulan berdasarkan KGHT PP Muhammadiyah sebagai berikut:

  • 1 Ramadan 1446 H: Sabtu, 1 Maret 2025
  • 1 Syawal 1446 H (Hari Raya Idul Fitri): Senin, 31 Maret 2025
  • 1 Zulhijah 1446 H : Rabu, 28 Mei 2025
  • 9 Zulhijah 1446 H (Hari Arafah): Kamis, 5 Juni 2025
  • 10 Zulhijah 1446 H (Hari Raya Idul Adha): Jumat, 6 Juni 2025

Puasa dan Lebaran

Berdasarkan KHGT Muhammadiyah, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1446 H jatuh pada Senin, 31Maret 2025. Sementara itu, kalender Hijriah Kemenag memperkirakan bahwa 30 Maret 2025 adalah hari terakhir puasa Ramadan, dengan kemungkinan Idul Fitri jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Dilansir dari detik.com Mengacu pada Kalender Hijriah yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, awal puasa Ramadan 1446 H juga diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Ini berarti, baik pemerintah maupun Muhammadiyah akan memulai Ramadan pada tanggal yang sama.

Namun, Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal 1446 H kemungkinan akan berbeda. Berdasarkan maklumat PP Muhammadiyah, 1 Syawal 1446 H jatuh pada 31 Maret 2025, sementara Kalender Hijriah Kemenag RI menyatakan 1 Syawal 1446 H pada 31 Maret 2025.

Dengan demikian, bulan Ramadan 1446 H/2025 M menurut pemerintah berlangsung selama 30 hari, sedangkan versi Muhammadiyah hanya 29 hari. Hal ini mengindikasikan bahwa Hari Raya Idul Fitri 1446 H berpotensi pada tanggal yang berbeda.

Namun, pemerintah akan memutuskan tanggal pasti Hari Raya Idul Fitri atau 1 Syawal setelah mengadakan sidang isbat. Oleh karena itu, penetapan 1 Syawal 1446 H masih bergantung pada hasil sidang isbat dan bisa berubah.

Baca info menarik lainnya di www.umj.ac.id