Inovasi Dosen FTan UMJ : Produk Black Garlic From Lokal to Global

Semangat hilirisasi produk penelitian Black Garlic dosen Fakultas Pertanian (FTan) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ir. Sukriantro, M.A, menjadi latar belakang kegiatan pengabdian masyarakat di Kamboja.

Black Garlic merupakan produk olahan bawang putih melalui proses fermentasi yang memiliki nilai tambah signifikan. Produk ini memiliki berbagai manfaat kesehatan yang unggul dibandingkan bawang putih biasa (seperti kandungan polifenol dan flavonoid yang lebih tinggi sebagai antioksidan pelawan radikal bebas). Selain itu, produk ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi (harga bawang putih Rp 20.000 per 250 gram sedangkan bawang hitam mencapai Rp100.000 per 250 gram).

Produk ini dibuat dengan melakukan fermentasi pada bawang putih. Caranya, masukkan bawang putih kating ke dalam magic jar yang telah dilapisi tisu pada bagian alas dan dindingnya. Bawang disusun dalam dua lapisan, masing-masing dilapisi dengan tisu. Gunakan 8–10 lembar tisu agar bawang tidak bersentuhan langsung dengan dasar magic jar. Nyalakan magic jar pada mode Warm (lampu hijau), jangan gunakan mode Cook (lampu merah). Diamkan selama 10–15 hari hingga bawang berubah menjadi hitam. Bawang yang digunakan bisa berupa bawang lanang atau bawang biasa.

Sukrianto berhasil mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu produksi black garlic di masyarakat Parung. Produk ini bahkan meraih hibah BIMA pada tahun 2024 untuk pengembangan UMKM dengan merk dagang Kabita Bawang Hitam. Saat ini, Black Garlic baru dipasarkan di daerah Parung dan sekitarnya.

Berdasarkan keunggulan produk ini, pengabdian masyarakat di Kamboja menjadi sarana untuk mentransformasikan hasil riset menjadi pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi masyarakat. Selain itu, dengan nilai ekonomi yang tinggi tentu saja dapat membuka peluang kewirausahaan baru. Kegiatan ini juga menjadi peluang besar untuk memperkenalkan dan menerapkannya di komunitas internasional yang belum mengenal produk ini, salah satunya di Kamboja.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertajuk ”International Community Service in Instilling the Entrepreneurial Spirit through Socializing Black Garlic Making for Teenagers at An Nikmah Al Islamiah Institute Pnom Penh Cambodia”. Diikuti oleh sekitar 20 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dari An Nikmah Al Islamiah Institute Pnom Penh.

Selama kegiatan ini, produk black garlic diperkenalkan melalui sosialisasi proses pembuatan, manfaat, hingga potensi ekonominya.

Salah satu dosen Agribisnis FTan UMJ yang mengikuti kegiatan ini, Lorenta In Haryanto, S.E., M.Sc. mengatakan bahwa produk ini mendapat respon yang baik. Ia menuturkan terdapat siswa Kamboja yang menunjukkan ketertarikan pada aspek keilmuan agribisnis ini.

”Siswa tersebut menunjukkan minat besar untuk memahami bagaimana produk pertanian sederhana seperti bawang putih dapat bertransformasi menjadi produk bernilai jual tinggi, yaitu black garlic,” ujarnya.

Selain itu, Lorenta menyampaikan bahwa para siswa mencicipi langsung produk ini. Respon yang mereka berikan menunjukkan bahwa meskipun rasanya unik, tetapi black garlic dapat diterima oleh lidah mereka. Hal tersebut membuka peluang adaptasi black garlic dalam kuliner lokal Kamboja di masa depan.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, Lorenta mengatakan bahwa dilakukan diseminasi melalui seminar internasional yang bertajuk INTERCON Conjunction Semnas UMJ 2024. Pada seminar ini, salah satu pimpinan dari An Nikmah Al Islamiah Institute Pnom Penh Mr. Math Alpy turut berpartisipasi menjadi pembicara.

Penulis : Alwi Rahman Kusnandar
Editor: Dian Fauzalia