Hari kelahiran Pancasila pada 1 Juni mesti dijadikan sebagai momen untuk kontemplasi oleh seluruh komponen bangsa, terutama pemerintah yang sedang menjabat maupun yang akan menjabat. Hal itu dinyatakan oleh Direktur Pusat Studi Islam dan Pancasila Universitas Muhammadiyah Jakarta (PSIP UMJ) Djoni Gunanto, S.IP., M.Si. “Hari ini, negara Pancasila jauh dari realitasnya. Kita masih melihat persoalan mendasar seperti kemiskinan, kesenjangan, kebodohan, dan lain-lain,” tegasnya. Realitas itu terlihat mulai dari politik hingga pendidikan. Dalam konteks

Hari ini, 20 Mei 2024, seluruh penjuru tanah air gegap gempita memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 tahun. Tema yang dipilih oleh pemerintah pada tahun ini adalah “Bangkit untuk Indonesia Emas”. Tema tersebut dipilih agar Harkitnas 2024 dapat membawa nilai-nilai semangat dan kekuatan untuk bangkit menuju Indonesia Emas. Pasalnya, hal ini sangat relevan dengan situasi pasca pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, bangsa Indonesia perlu bangkit

Berawal dari musibah kecelakaan motor saat di sekolah menengah pertama, Rival Laosa, calon wisudawan dari Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) ini jadi gemar membaca buku. Rival mencoba membaca buku untuk membunuh kebosanan yang kerap dirasakan saat tidak bisa berjalan dan tidak kemana-mana. Selama berdiam di rumah Rival melahap habis “Buku Sejarah Yang Disembunyikan” karya Jonathan Black, yang ia sendiri tidak tahu pasti buku