Bulan Ramadan merupakan bulan Istimewa yang memiliki keutamaan melebihi bulan-bulan lainnya. Salah satu keistimewaan terbesar Ramadan adalah turunnya Al-Qur’an. Peristiwa ini terjadi pada suatu malam penuh kemuliaan yang dikenal sebagai Lailatul Qadar.
Malam tersebut sangat Istimewa karena Allah menurunkan kalam-Nya yang akan menjadi panduan dan pedoman hidup manusia di dunia. Allah perintahkan para malaikat mengawalnya, kemudian turun ke bumi dengan berbagai urusan dengan izin-Nya. Malam itu benar-benar malam yang diberkahi dan diberikan kedamaian yang menyelimuti seluruh penjuru dunia.
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Lailatul Qadar memiliki keutamaan luar biasa yang disebutkan dalam Surah Al-Qadr ayat 3, yakni bahwa malam ini lebih baik daripada seribu bulan. Secara linguistik, seharusnya perbandingan yang digunakan adalah malam dengan malam atau bulan dengan bulan. Namun, Allah membandingkan satu malam istimewa ini dengan bilangan bulan untuk menunjukkan betapa mulianya malam tersebut karena bersentuhan dengan Al-Qur’an.
Segala sesuatu yang bersentuhan dengan Al-Qur’an menjadi yang terbaik. Malaikat Jibril yang membawa wahyu Al-Qur’an menjadi malaikat terbaik. Nabi Muhammad SAW yang menerima wahyu menjadi manusia terbaik. Bulan Ramadan yang menjadi waktu turunnya Al-Qur’an menjadi bulan terbaik. Begitu pula Lailatul Qadar yang menjadikannya malam terbaik sepanjang tahun.
Sebagai seorang mukmin, jika ingin menjadi pribadi yang berkualitas dan unggul, maka ia harus meningkatkan interaksinya dengan Al-Qur’an. Seorang mukmin yang hidup dengan nilai-nilai Al-Qur’an akan memiliki kualitas yang lebih baik daripada seribu komunitas.
Allah berfirman dalam Surah Al-Qadr ayat 4-5: “Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.”
Malam Penuh Kemuliaan dan Kedamaian
Malam Lailatul Qadar dipenuhi dengan rahmat Allah. Dimalam ini Para malaikat turun ke bumi untuk mengatur berbagai urusan, dari pembagian rezeki hingga penentuan takdir tahunan, sebagaimana disebutkan dalam beberapa riwayat tafsir. Kedamaian menyelimuti bumi, memberikan keberkahan bagi orang-orang yang mendapatkan rahmat di malam tersebut.
Spirit kedamaian atau salām juga dapat dimaknai sebagai suasana hati yang penuh ketenangan. Orang yang mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadar akan merasakan ketentraman jiwa, menjadi pribadi yang pemaaf, lapang dada, peduli terhadap sesama, dan gemar berbuat kebaikan dengan penuh keikhlasan. Ia akan mudah tersenyum, menyebarkan harapan, serta menginspirasi orang lain dengan energi positif dan rasa syukur. Karakternya mencerminkan kemuliaan Lailatul Qadar, menjadikannya layak untuk memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah.
Kapan Terjadinya Malam Lailatul Qadar?
Meskipun peristiwa turunnya Al-Qur’an telah terjadi dalam sejarah, para ulama meyakini bahwa Lailatul Qadar hadir setiap tahun. Nabi Muhammad Saw. menganjurkan umat Islam untuk mencarinya pada sepuluh malam terakhir Ramadan.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap tahun, Ramadan selalu diiringi dengan keberkahan malam Lailatul Qadar. Sebagai perbandingan, kita bisa melihat peristiwa kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 17 Agustus 1945. Meskipun peristiwa itu hanya terjadi sekali, setiap tahun bangsa Indonesia memperingatinya dengan berbagai kegiatan dan penghargaan.
Begitu pula dengan Lailatul Qadar, di mana Allah membagikan rahmat-Nya yang khusus dan istimewa sebagai peringatan atas turunnya Al-Qur’an.
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang luar biasa, di mana seorang mukmin dapat meraih keberkahan yang lebih besar dari seribu bulan. Oleh karena itu, hendaknya setiap Muslim berusaha untuk meraih malam ini dengan memperbanyak ibadah, membaca Al-Qur’an, berzikir, dan memperbaiki diri agar menjadi hamba yang lebih dekat dengan Allah. Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar.